Tiket pesawat mahal, kunjungan turis ke D.I. Yogyakarta anjlok
Selasa, 2 Juli 2019 10:22 WIB
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo (Foto ANTARA/Hery Sidik)
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan tingkat kunjungan wisatawan ke destinasi wisata kabupaten/kota di daerah ini melalui transportasi udara mengalami penurunan sebesar 25 persen akibat tiket pesawat mahal.
"Penerbangan itu cukup banyak pengaruhnya terhadap kunjungan wisatawan, pengaruhnya bisa sampai 25 sampai 30 persen turunnya untuk kunjungan wisatawan melalui udara," kata Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo di Kabupaten Bantul, Selasa.
Oleh karena itu, kata dia, target kunjungan wisatawan tahun ini tidak naik signifikan karena harga tiket pesawat yang belum turun, dan sudah sering disampaikan bahwa tiket mahal menjadi kendala untuk mendatangkan wisatawan.
Dia mengatakan, penurunan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta melalui transportasi udara itu tidak hanya dari wisatawan domestik, tetapi wisatawan mancanegara sebab wisatawan mempertimbangkan apabila harus naik pesawat beberapa kali.
"Yang merosot tidak hanya wisatawan domestik tapi mancanegara, karena pada saat kemudian mereka sudah sampai Jakarta atau Bali begitu melihat tiket domestik mahal mereka berfikir ulang," katanya.
Baca juga: Bandara Yogyakarta diharapkan tumbuhkan kawasan strategis Jateng selatan
Oleh karena itu, pihaknya berharap harga tiket pesawat segera turun, agar wisatawan kembali mempunyai keinginan untuk mengunjungi wilayah Yogyakarta yang terkenal sebagai kota pariwisata dan budaya.
"Saya harap tiket akan segera turun supaya itu bisa menjadikan wisatawan berminat untuk kembali mengunjungi Yogyakarta melalui udara," katanya.
Dia menjelaskan, target kunjungan wisatawan mancanegara ke destinasi Yogyakarta pada 2019 sebanyak 400 ribu wisatawan, sedangkan wisatawan domestik mencapai sebanyak sekitar enam juta wisatawan.
"Tahun kemarin hampir mendekati 400 ribu wisatawan untuk mancanegara kemudian yang domestik sekitar 5,5 juta wisatawan. Untuk mancanegara itu kami hitung yang menginap di hotel bintang dan non-bintang," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi bersama keluarga borong batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta
"Penerbangan itu cukup banyak pengaruhnya terhadap kunjungan wisatawan, pengaruhnya bisa sampai 25 sampai 30 persen turunnya untuk kunjungan wisatawan melalui udara," kata Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo di Kabupaten Bantul, Selasa.
Oleh karena itu, kata dia, target kunjungan wisatawan tahun ini tidak naik signifikan karena harga tiket pesawat yang belum turun, dan sudah sering disampaikan bahwa tiket mahal menjadi kendala untuk mendatangkan wisatawan.
Dia mengatakan, penurunan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta melalui transportasi udara itu tidak hanya dari wisatawan domestik, tetapi wisatawan mancanegara sebab wisatawan mempertimbangkan apabila harus naik pesawat beberapa kali.
"Yang merosot tidak hanya wisatawan domestik tapi mancanegara, karena pada saat kemudian mereka sudah sampai Jakarta atau Bali begitu melihat tiket domestik mahal mereka berfikir ulang," katanya.
Baca juga: Bandara Yogyakarta diharapkan tumbuhkan kawasan strategis Jateng selatan
Oleh karena itu, pihaknya berharap harga tiket pesawat segera turun, agar wisatawan kembali mempunyai keinginan untuk mengunjungi wilayah Yogyakarta yang terkenal sebagai kota pariwisata dan budaya.
"Saya harap tiket akan segera turun supaya itu bisa menjadikan wisatawan berminat untuk kembali mengunjungi Yogyakarta melalui udara," katanya.
Dia menjelaskan, target kunjungan wisatawan mancanegara ke destinasi Yogyakarta pada 2019 sebanyak 400 ribu wisatawan, sedangkan wisatawan domestik mencapai sebanyak sekitar enam juta wisatawan.
"Tahun kemarin hampir mendekati 400 ribu wisatawan untuk mancanegara kemudian yang domestik sekitar 5,5 juta wisatawan. Untuk mancanegara itu kami hitung yang menginap di hotel bintang dan non-bintang," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi bersama keluarga borong batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta
Pewarta : Hery Sidik
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB
BPJS Ketenagakerjaan Jateng-DIY per Oktober 2024 salurkan klaim Rp5,4 triliun
14 November 2024 9:03 WIB
PLN Jateng DIY angkat Batik Ciprat Karya Barokah ikuti Indonesian CSR Award
12 October 2024 19:48 WIB