ASG 2019 ditutup di Magelang, Indonesia juara umum
Rabu, 24 Juli 2019 17:16 WIB
Kontingen dari Singapura berfoto dengan latar candi Borobudur pada upacara penutupan ASG 2019 di Magelang, Jateng, Rabu, 24/7/2019 (Atman Ahdiat)
Magelang (ANTARA) - Para peserta ASEAN School Games (ASG) 2019 disuguhkan keindahan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada upacara penutupan yang dipusatkan di pelataran Taman Lumini, Rabu.
Indonesia memastikan diri menjadi juara umum ASG 2019 setelah menyabet 43 medali emas, 34 medali perak, dan 25 medali perunggu dengan total raihan 102 medali, disusul Thailand dan Malaysia di posisi kedua dan ketiga.
Pesta olahraga pelajar terbesar se Asia Tenggara yang dimulai sejak 17 Juli itu secara resmi ditutup oleh Deputi 2 Kemenpora Asrorun Ni'am Sholeh yang mewakili Menpora Imam Nahrawi, didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Menurut Asrorun, kerja sama antar negara ASEAN dapat ditingkatkan melalui olahraga karena olahraga menjadi alat strategis dalam meningkatkan hubungan antar manusia terutama di generasi muda.
"Selain kompetisi di bidang olahraga, yang tak kalah pentingnya adalah penanaman nilai-nilai solidaritas, persaudaraan, dan persahabatan bagi para atlet pelajar di ASEAN, dan secara lebih luas bagi anak-anak muda, " katanya.
Sementara itu Ganjar Pranowo dalam sambutan yang ringkas tapi padat mengatakan bahwa esensi dari event pelajar tersebut adalah kebersamaan.
"Para atlet telah berjuang dan berkompetisi dengan menyerahkan seluruh kemampuan. Sekarang semua telah berakhir dan saatnya untuk menjalin kebersamaan, " kata Ganjar.
Ganjar juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh peserta serta segenap panitia yang telah bekerja keras sehingga event pelajar tersebut berlangsung dengan sukses.
"Sampai bertemu lagi pada ASG 2020 yang akan berlangsung di Manila. Sampai berjumpa lagi, mahal kita (aku cinta kalian), " kata Ganjar mengutip bahasa Tagalog.
Panitia ASG 2019 sejak awal memang sudah merancang untuk menggelar upacara penutupan di situs yang sudah sejak 1991 itu terdaftar sebagai warisan budaya UNESCO sebagai bagian dari promosi wisata.
Sebelum bertolak dari Semarang menuju Borobudur, seluruh delegasi diajak berjalan-jalan mengunjungi beberapa objek wisata di kota Semarang, seperti Kuil Sam Poo Kong dan Lawang Sewu.
Mengakhiri rangkaian upacara penutupan, seluruh peserta berkesempatan untuk menikmati matahari terbenam dari atas Candi Borobudur, yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia.
Baca juga: Sanggar Greget meriahkan pembukaan ASEAN School Games
Indonesia memastikan diri menjadi juara umum ASG 2019 setelah menyabet 43 medali emas, 34 medali perak, dan 25 medali perunggu dengan total raihan 102 medali, disusul Thailand dan Malaysia di posisi kedua dan ketiga.
Pesta olahraga pelajar terbesar se Asia Tenggara yang dimulai sejak 17 Juli itu secara resmi ditutup oleh Deputi 2 Kemenpora Asrorun Ni'am Sholeh yang mewakili Menpora Imam Nahrawi, didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Menurut Asrorun, kerja sama antar negara ASEAN dapat ditingkatkan melalui olahraga karena olahraga menjadi alat strategis dalam meningkatkan hubungan antar manusia terutama di generasi muda.
"Selain kompetisi di bidang olahraga, yang tak kalah pentingnya adalah penanaman nilai-nilai solidaritas, persaudaraan, dan persahabatan bagi para atlet pelajar di ASEAN, dan secara lebih luas bagi anak-anak muda, " katanya.
Sementara itu Ganjar Pranowo dalam sambutan yang ringkas tapi padat mengatakan bahwa esensi dari event pelajar tersebut adalah kebersamaan.
"Para atlet telah berjuang dan berkompetisi dengan menyerahkan seluruh kemampuan. Sekarang semua telah berakhir dan saatnya untuk menjalin kebersamaan, " kata Ganjar.
Ganjar juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi seluruh peserta serta segenap panitia yang telah bekerja keras sehingga event pelajar tersebut berlangsung dengan sukses.
"Sampai bertemu lagi pada ASG 2020 yang akan berlangsung di Manila. Sampai berjumpa lagi, mahal kita (aku cinta kalian), " kata Ganjar mengutip bahasa Tagalog.
Panitia ASG 2019 sejak awal memang sudah merancang untuk menggelar upacara penutupan di situs yang sudah sejak 1991 itu terdaftar sebagai warisan budaya UNESCO sebagai bagian dari promosi wisata.
Sebelum bertolak dari Semarang menuju Borobudur, seluruh delegasi diajak berjalan-jalan mengunjungi beberapa objek wisata di kota Semarang, seperti Kuil Sam Poo Kong dan Lawang Sewu.
Mengakhiri rangkaian upacara penutupan, seluruh peserta berkesempatan untuk menikmati matahari terbenam dari atas Candi Borobudur, yang merupakan candi Buddha terbesar di dunia.
Baca juga: Sanggar Greget meriahkan pembukaan ASEAN School Games
Pewarta : Atman Ahdiat
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Khong Guan Grup luncurkan "Sejuta Bola Superco Untuk Indonesia" tahun ketiga
11 November 2024 13:29 WIB
Pemkot Surakarta ajukan anggaran tambahan ke Wapres untuk GOR Indoor Manahan
02 November 2024 15:58 WIB