Magelang (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang, Jawa Tengah menggelar pelatihan inkubasi bisnis dan teknologi dengan sasaran kalangan pelaku usaha menengah, kecil, dan mikro, inovator, serta pegiat komunitas di Magelang, Kamis.

"Pelatihan kali ini tindak lanjut dari sosialisasi inkubasi bisnis dan teknologi pada akhir bulan lalu," kata Kepala Subbagian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan serta Teknologi Balitbang Kota Magelang, Yetty Setyanngsih di Magelang, Kamis.

Berdasarkan pelatihan yang berlangsung di pendopo gedung eks-Keresidenan Kedu di Kota Magelang itu, Balitbang setempat telah membuat tempat bekerja sama yang mewadahi klaster inovasi, UMKM, dan komunitas di daerah setempat untuk mengembangkan bisnis dengan berbasis teknologi.

Kami menyediakan tempat secara gratis untuk para klaster, dari situ kami harapkan mereka jadi pengusaha andal dan menumbuhkembangkan bisnis berbasis teknologi di Kota Magelang, katanya dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang.

Peserta pelatihan berjumlah 26 orang yang meliputi 10 pelaku UMKM potensial, enam kreanovator, dan 10 pegiat komunitas berbasis teknologi. Mereka mengikuti pelatihan tersebut setelah melalui seleksi secara ketat dari sekitar 100 orang.

Ia menyebut peserta pelatihan sungguh-sungguh orang-orang yang ingin memajukan usahanya.

Narasumber yang dihadirkan Balitbang Kota Magelang untuk pelatihan tersebut, yakni Andri Widiastomo dari Impala Space Semarang dan Riski Ramadani dari Block 71 Bandung.

Baca juga: MUI bentuk Tujuh Pusat Inkubasi Bisnis Syariah

Selain melakukan pendampingan terhadap mereka melalui pelatihan tersebut, Balitbang Kota Magelang juga memberikan fasilitasi untuk mereka mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi terkait dengan pengembangan usaha bisnis berbasis teknologinya.

Nantinya akan ada skema bisnis yang akan dilakukan pada 28 Agustus 2019, kami fasiltasi mereka mendapatan pendanaan dari Kemenristekdikti, katanya.

Kepala Balitbang Kota Magelang Arif Barata Sakti mengemukakan pemkot sebagai fasilitator dan motivator bagi para klaster inovasi agar mampu bersaing dalam dunia usaha, mengembangkan usaha mandiri, dan meningkatkan produktivitas.

Agar mampu bersaing dan berusaha mandiri dalam dunia usaha. Selain itu, juga untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kualitas, dan daya saing daerah, tambahnya. (hms)

Baca juga: Kota Magelang bangun ekosistem budaya inovasi
Baca juga: Peserta Diklatpim IV Kemensetneg belajar inovasi ke Kota Magelang