Semarang (ANTARA) - Gojek kembali selangkah di depan. Kali ini, aplikator transportasi daring (online) karya anak bangsa tersebut menjadi pelopor di bidang layanan yang ramah lingkungan.

Keprihatinan mendalam terhadap penggunaan plastik yang makin masif mendorong Gojek ambil peran nyata dan penting untuk terlibat mengurangi limbah plastik, yang antara lain dihasilkan dari bungkus dan kemasan makanan dan minuman. 

Gojek, melalui GoFood, lagi-lagi menjadi pelopor di industri transportasi daring dengan mengumumkan layanan GoGreener, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memudahkan konsumen, mitra merchant, dan mitra driver menjalani gaya hidup ramah lingkungan, demikian siaran pers Gojek yang diterima di Semarang, Jumat. 

Inisiatif GoGreener yang pertama dijalankan oleh layanan GoFood melalui pilihan untuk tidak menyertakan alat makan sekali pakai dalam pemesanan makanan dan menyediakan tas pengantaran yang dirancang khusus untuk mitra driver.

Setelah menjadi yang pertama di industri layanan pesan-antar makanan untuk mendukung upaya pengendalian sampah plastik sekali pakai di Indonesia, GoFood kembali tegaskan komitmennya dengan mengumumkan program yang dirancang lebih berkelanjutan agar seluruh ekosistemnya dapat secara aktif berpartisipasi dalam upaya penyelamatan lingkungan.

Sebagai penyedia layanan pesan-antar makanan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, GoFood turut menyadari pentingnya mendukung bisnis berkelanjutan yang berbasis lingkungan.

 Karenanya, GoFood berkolaborasi dengan berbagai pihak yang ditandai dengan rencana penandatanganan kerja sama (MoU) antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Gojek yang fokus pada edukasi perilaku bisnis, pelayanan, dan konsumsi yang ramah lingkungan yang tergabung dalam ekosistem GoFood untuk mitra merchant, mitra driver, dan pelanggan setianya.

Dua program GoFood yang mendorong gaya hidup ramah lingkungan adalah fitur pilihan alat makan sekali pakai.

Ketika memilih makanan sebelum masuk ke halaman checkout, konsumen harus memilih opsi beli jika memerlukan alat makan sekali pakai. Makin banyak mitra merchant yang berpartisipasi dalam program ini, klaim GoFood

Opsi kedua, GoFood menyediakan tas pengantaran untuk mitra driver yang memiliki banyak keistimewaan. Tas ini dirancang khusus dengan kompartemen yang lebih luas dan kualitas tinggi untuk menyimpan dan mengantar makanan, baik panas maupun dingin.

Selain itu tahan cipratan air dan dapat dilipat sehingga tetap fleksibel bagi mitra driver ketika mengantarkan penumpang.
  Konferensi pers GoGreener (Foto: Gojek)
Chief Food Officer Gojek Group Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, “Sebagai bagian dari  ekosistem Gojek, penting bagi GoFood untuk ikut mendorong terwujudnya ekosistem bisnis yang ramah lingkungan." 

Kedua program tersebut, katanya, merupakan proyek awal Gojek dan telah mendapatkan respons positif dari merchant maupun konsumen sejak diperkenalkan Juli lalu.

Catherine melanjutkan, “Di ekosistem Gojek, kami punya banyak wadah berkelanjutan untuk menjangkau mitra merchant maupun driver, seperti Gojek Wirausaha yang mendukung mitra UMKM kuliner naik kelas dan Bengkel Belajar Mitra (BBM) sebagai wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas mitra driver. 

"Kami akan memanfaatkan ruang dan potensi ini dan bekerja sama dengan organisasi lingkungan yaitu Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), PlastikDetox, dan World Wildlife Fund (WWF)-Indonesia, untuk memberikan edukasi kepada mitra UMKM, mitra driver, dan para konsumen untuk sadar pentingnya mengadopsi gaya hidup dan operasional bisnis yang lebih ramah lingkungan melalui inisiatif yang kami beri nama GoGreener ini," terang Catherine.

Sekali pakai

Pemerintah melalui KLHK juga tengah gencar mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah plastik yang berasal dari plastik sekali pakai. 

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan timbunan sampah secara nasional mencapai 175.000 ton per hari.

Jika menggunakan asumsi bahwa sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kg, 15 persen di antaranya sampah plastik yang berasal dari kemasan makanan dan minuman, kemasan consumer goods, kantong belanja, wadah makanan dan minuman serta pembungkus barang lainnya.

Novrizal Tahar, IPM, Direktur Pengelolaan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang turut hadir dalam konferensi pers di Arborea Cafe, Kompleks KLHK Manggala menuturkan, “Gojek merupakan platform teknologi yang telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari masyarakat."

 Oleh karena itu, melalui kerja sama ini, KLHK dan Gojek berkomitmen terus mengajak masyarakat mengambil peran aktif menjaga keberlangsungan lingkungan dengan dimulai dari diri sendiri dan dari lingkup gaya hidup sehari-hari, melalui platform Gojek, demikian Novrizal. ***