Semarang (ANTARA) - PT Semen Gresik melalui pabriknya yang berada di Kabupaten Rembang meraih penghargaan sebagai juara pertama untuk kategori perusahaan pertambangan terbaik di Jawa Tengah dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral provinsi setempat.

Penghargaan Good Mining Practice (GMP) karena SG dinilai telah melakukan pertambangan dengan menaati berbagai peraturan dan tetap memerhatikan kelestarian lingkungan.

Penghargaan itu diserahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada Direktur Produksi PT Semen Gresik Joko Sulistiyanto di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang, Kamis.

Penghargaan tersebut menegaskan Semen Gresik sebagai perusahaan dengan praktik pertambangan yang paling sesuai dengan regulasi pemerintah sekaligus ramah lingkungan.

PT Semen Gresik berhasil menyisihkan ratusan perusahaan tambang skala besar di Jateng yang dinilai oleh tim juri yang berasal dari Kementerian ESDM, Dinas ESDM Jateng, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng, serta akademisi UPN Yogyakarta.

Proses penilaian sendiri sudah digelar sejak April 2019 dengan poin penilaian terdiri dari berbagai aspek, mulai dari pemenuhan dokumen administrasi, teknis pelaksanaan hingga aspek lingkungan.

Dari hasil penilaian tim juri praktik pertambangan, PT Semen Gresik dinyatakan memenuhi regulasi pemerintah, khususnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Mulai dari K-3 pertambangan, keselamatan operasi pertambangan, pemantauan, dan pengelolaan lingkungan pertambangan, upaya konservasi sumber daya mineral hingga pengelolaan sisa tambang.

Ramah lingkungan

Direktur Produksi PT Semen Gresik Joko Sulistiyanto mengatakan bahwa sejak awal beroperasi Semen Gresik sudah menerapkan GMP karena hal itu memang bagian dari visi sebagai perusahaan persemenan paling ramah lingkungan dan paling efisien di Asia Tenggara.

Terkait dengan praktik pertambangan, PT Semen Gresik berkomitmen menaati peraturan yang telah ditentukan, bahkan memiliki instruksi kerja yang lengkap hingga tenaga kerja tersertifikasi dan berkompetensi.

Keberadaan sabuk hijau (greenbelt) berisi puluhan ribu pohon yang mengelilingi area tambang juga terus diintensifkan sebagai bagian upaya pemantauan dan pengelolaan lingkungan pertambangan.

"Kami juga selalu menekankan keselamatan operasi pertambangan. Indikasinya, sejak beroperasi hingga kini tidak pernah terjadi kecelakaan kerja saat praktik penambangan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menyebutkan usaha pertambangan yang baik tidak akan merusak lingkungan, bahkan jika menerapkan GMP justru akan memperbaiki lingkungan.

Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi PT Semen Gresik dengan pabriknya di Rembang dan pelaku usaha pertambangan lain yang sudah menerapkan GMP.

Dinas ESDM Jateng berharap penerima penghargaan GMP bisa menginspirasi pelaku usaha tambang lainnya.

"Kita harapkan jadi agen perubahan pelopor pertambangan yang baik. Kalau menerapkan GMP pasti hasilnya 'low cost high profit' dan yang pasti usaha tambangnya juga akan membahagiakan warga sekitarnya," katanya.