"Saya berharap O2SN menjadi perekat sekaligus forum silaturahmi anak bangsa, para calon pemimpin yang akan menjadi kekuatan bangsa dan negara," kata Ganjar saat membuka O2SN tingkat SD, SMP, dan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) di Semarang, Senin.
O2SN berlangsung 26-31 Agustus 2019 dengan jumlah peserta sebanyak 1.108 siswa-siswi yang berasal dari 33 provinsi.
Kepada para peserta, Ganjar menyampaikan bahwa jika O2SN tidak hanya kompetisi dan memperebutkan medali, tapi belajar untuk saling menghormati, dan menumbuhkan sikap sportivitas.
"Jagalah sportivitas, siap mengakui temanmu menjadi juara, dengan mengatakan, kamulah pemenangnya, saya tidak kecil hati. Semangat yang kita bangun agar kelak mereka jadi anak hebat, pikirannya luas, visioner dan tidak mudah 'baper' (terbawa perasaan, red)," ujarnya.
Baca juga: Ganjar mendorong produk unggulan UMKM berkualitas ekspor
Menurut Ganjar, ketika ada siswa berbakat atlet, guru dan orang tua harus mendorongnya menjadi atlet, demikian juga jika bisa menari, maka siswa pun harus didorong menjadi penari hebat.
"Jangan dipaksa menjadi pintar dalam pelajaran karena Allah memberikan kepada masing-masing siswa bakat yang berbeda, sedangkan pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan fasilitas," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Jumeri menambahkan bahsa ajang O2SN akan mempertandingkan lomba atletik, bulutangkis, renang, pencak silat, karate, senam, balap kursi roda, dan catur.
Untuk tempat lomba O2SN akan dilaksanakan di GOR Atletik Kampus Unnes, kolam renang Kodam IV/Diponegoro, GOR Kampus USM, Hotel Grand Arkenso, Hotel Pandanaran, GOR Senam Unnes, Hotel Aston, Hotel Patrajasa, Hotel MG Setos, dan GOR Tri Lomba Juang.
"Para kontingen juga akan kita ajak berwisata kuliner, wisata sejarah, kerajinan tangan serta pameran pendidikan yang kami gelar di Museum Jateng Ronggowarsito," ujarnya.(LHP)
Baca juga: Ganjar santai tanggapi kabar dirinya bakal jadi Mendagri
Baca juga: Ganjar jamin keamanan mahasiswa Papua di Jateng