TNI AU pesan 35 mobil Esemka
Selasa, 24 September 2019 14:48 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna (berdiri tiga dari kiri) saat menyasikan penandatanganan pembelian 35 unit mobil Esemka di PT Esemka Boyolali,. Selasa. (Foto:Bambang Dwi Marwoto)
Boyolali (ANTARA) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara memesan 35 mobil Esemka Bima jenis pikap 1.300 CC untuk kebutuhan kendaraan dinas dari perusahaan otomotif PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) Desa Demangan Boyolali, Jawa Tengah.
"Kami membutuhkan kendaraan bak terbuka untuk kebutuhan operasional di skadron di Indonesia," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna usai menyaksikan kerja sama pemesanan mobil Esemka Pikap Bima 1.300 CC di PT Esemka Boyolali, Selasa.
Menurut KSAU, produk mobil Esemka tersebut dipilih berdasarkan hasil kajian karena dinilai memenuhi spesifikasi teknis yang dibutuhkan untuk keperluan di landasan TNI AU. Mobil ini bisa untuk angkutan suku cadang atau pergerakan di landasan Satuan Skadron TNI AU.
Selain itu, kata KSAU memilih mobil Esemka karena sangat kompetitif atau memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Contohnya jika membeli kendaraan merek lain yang setara kualitasnya, harganya jauh lebih tinggi.
"Saya hitung jika membeli mobil Esemka bisa mendapatkan 35 unit, tetapi membeli kendaraan merek lain hanya dapat 25 unit," katanya.
Baca juga: "Test drive" Esemka, KSAU pesan untuk tiap skadron
Kedua, lanjut dia, juga ada jaminan dari pemerintah soal suku cadang mobil Esemka, sehingga menjadi pertimbangannya. Ketiga turut menyuksekan program pemerintah.
"Kalau ada produksi dalam negeri, mengapa harus membeli barang luar negeri. Ketiga hal ini menjadi pertimbangan TNI AU untuk mengambil Esemka," kata KSAU.
TNI AU mengambil mobil Esemka Bima tipe Pikap 1.300 CC sebagai tahap pertama dengan harga Rp95 juta per unit. Mobil ini, akan diganti warna kuning sebagai syarat untuk operasional di landasan.
Pada pesanan tahap pertama mobil Esemka merupakan anggaran bantuan dari Induk Koperasi Angkatan Udara (Inkopau) yang akan dihibahkan ke TNI AU untuk membantu operasional di landasan.
"35 unit mobil Esemka akan memenuhi kebutuhan di 21 skuadron udara, tempur angkut, dan helikopter. Kemudian Skadron Pendidikan juga mengoperasikan pesawat terbang, Akademi AU, dan skuadron teknik ada tujuh tempat.
"Kami melihat di lapangan, dan jika sesuai dengan kebutuhannya kami akan memilih produk dalam negeri seperti Esemka," katanya.
Pada acara pemesanan mobil Esemka antara TNI AU dengan PT Esemka, diwakili oleh Ketua umum Induk Koperasi Angkatan Udara (Inkopau) Marsekal Muda TNI Nailul Human, sedangkan pihak PT Esemka diwakili Direksi Pemasaran PT Esemka Regina, dan disaksikan KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna dan Komisaris PT Esemka Dery Wiharja.
Baca juga: Esemka dipamerkan di Surabaya, Gubernur Jatim langsung pesan satu unit
Baca juga: Ini harga mobil SUV Esemka Garuda 1 dan Bima
"Kami membutuhkan kendaraan bak terbuka untuk kebutuhan operasional di skadron di Indonesia," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna usai menyaksikan kerja sama pemesanan mobil Esemka Pikap Bima 1.300 CC di PT Esemka Boyolali, Selasa.
Menurut KSAU, produk mobil Esemka tersebut dipilih berdasarkan hasil kajian karena dinilai memenuhi spesifikasi teknis yang dibutuhkan untuk keperluan di landasan TNI AU. Mobil ini bisa untuk angkutan suku cadang atau pergerakan di landasan Satuan Skadron TNI AU.
Selain itu, kata KSAU memilih mobil Esemka karena sangat kompetitif atau memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Contohnya jika membeli kendaraan merek lain yang setara kualitasnya, harganya jauh lebih tinggi.
"Saya hitung jika membeli mobil Esemka bisa mendapatkan 35 unit, tetapi membeli kendaraan merek lain hanya dapat 25 unit," katanya.
Baca juga: "Test drive" Esemka, KSAU pesan untuk tiap skadron
Kedua, lanjut dia, juga ada jaminan dari pemerintah soal suku cadang mobil Esemka, sehingga menjadi pertimbangannya. Ketiga turut menyuksekan program pemerintah.
"Kalau ada produksi dalam negeri, mengapa harus membeli barang luar negeri. Ketiga hal ini menjadi pertimbangan TNI AU untuk mengambil Esemka," kata KSAU.
TNI AU mengambil mobil Esemka Bima tipe Pikap 1.300 CC sebagai tahap pertama dengan harga Rp95 juta per unit. Mobil ini, akan diganti warna kuning sebagai syarat untuk operasional di landasan.
Pada pesanan tahap pertama mobil Esemka merupakan anggaran bantuan dari Induk Koperasi Angkatan Udara (Inkopau) yang akan dihibahkan ke TNI AU untuk membantu operasional di landasan.
"35 unit mobil Esemka akan memenuhi kebutuhan di 21 skuadron udara, tempur angkut, dan helikopter. Kemudian Skadron Pendidikan juga mengoperasikan pesawat terbang, Akademi AU, dan skuadron teknik ada tujuh tempat.
"Kami melihat di lapangan, dan jika sesuai dengan kebutuhannya kami akan memilih produk dalam negeri seperti Esemka," katanya.
Pada acara pemesanan mobil Esemka antara TNI AU dengan PT Esemka, diwakili oleh Ketua umum Induk Koperasi Angkatan Udara (Inkopau) Marsekal Muda TNI Nailul Human, sedangkan pihak PT Esemka diwakili Direksi Pemasaran PT Esemka Regina, dan disaksikan KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna dan Komisaris PT Esemka Dery Wiharja.
Baca juga: Esemka dipamerkan di Surabaya, Gubernur Jatim langsung pesan satu unit
Baca juga: Ini harga mobil SUV Esemka Garuda 1 dan Bima
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
TNI AU bentuk tim investigasi prajurit Kopasgat jatuh saat terjun payung
06 April 2023 13:45 WIB, 2023
Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, penerbang T-50i Golden Eagle yang gugur di Blora
19 July 2022 8:45 WIB, 2022
Jadi siswa terbaik, anak petani Kepulauan Aru wujudkan mimpi jadi TNI AU
27 August 2021 15:47 WIB, 2021
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB