Gempa Ambon, Hajah Kebo meninggal saat selamatkan diri
Kamis, 26 September 2019 10:17 WIB
Sejumlah siswa-siswi SD Kalamkudus Ambon diungsikan oleh guru dan orang tuanya di halaman kantor wilayah Ditjen Pajak Karang Panjang Ambon akibat gempa bumi yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya. (26/9/2019). (ANTARA/Daniel Leonard)
Ambon (ANTARA) - Gempa Bumi susulan yang mengguncang Pulau Ambon berkekuatan 5,6 SR mengakibatkan Ny. Hajah Kebo meninggal dunia saat berupaya menyelamatkan diri dengan sepeda motor.
"Korban meninggal dunia karena terjatuh dari sepeda motor ketika berusaha menyelamatkan diri saat terjadi guncangan susulan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Muslimin, di Ambon, Kamis.
Menurut dia, Ny. Hajah Kebo merupakan orang tua kandung dari salah satu staf Kantor Basarnas Ambon bernama Kunu Akbar dan berdomisili di kawasan Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon.
Pantauan Antara, akibat gempa Bumi tersebut juga menyebabkan sebuah kios penjual minyak di kawasan Waitatiri terbakar.
Baca juga: Gempa Ambon, satu tewas tertimbun longsor
Sementara Pembantu Dekan (PD) IV Fakultas Tekhnik Universitas Pattimura Ambon, John Tupan, mengatakan seorang mahasiswi dilarikan ke puskesmas terdekat untuk menjalani perawatan medis akibat mengalami luka di bagian kepala.
Korban berupaya menyelamatkan diri, namun terjatuh dan mengalami luka di kepala serta pingsan saat terjadi gempa bumi dan terinjak rekan-rekannya.
"Kalau satu mahasiswi kami memang terluka dan pingsan, tetapi kalau yang dilaporkan meninggal dunia di Fakultas Pertanian belum diketahui pasti, namun yang jelas bangunan kampus itu juga mengalami kerusakan saat terjadi gempa," ujarnya.
Sejauh ini BMKG masih memberikan imbauan kepada masyarakat Pulau Ambon dan sekitarnya untuk waspada dan tetap berada di tempat-tempat terbuka guna mencegah terjadinya gempa bumi susulan.
Gempa ini membuat ribuan warga kota mengungsi ke tempat-tempat yang posisinya lebih tinggi dari permukaan laut seperti kawasan Karangpanjang, dan terlihat puluhan anak-anak sekolah dasar yang berlindung di Kantor Wilayah anggaran Ditjen Pajak.
Baca juga: Diisukan tsunami, warga Ambon eksodus ke dataran tinggi
"Korban meninggal dunia karena terjatuh dari sepeda motor ketika berusaha menyelamatkan diri saat terjadi guncangan susulan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Muslimin, di Ambon, Kamis.
Menurut dia, Ny. Hajah Kebo merupakan orang tua kandung dari salah satu staf Kantor Basarnas Ambon bernama Kunu Akbar dan berdomisili di kawasan Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon.
Pantauan Antara, akibat gempa Bumi tersebut juga menyebabkan sebuah kios penjual minyak di kawasan Waitatiri terbakar.
Baca juga: Gempa Ambon, satu tewas tertimbun longsor
Sementara Pembantu Dekan (PD) IV Fakultas Tekhnik Universitas Pattimura Ambon, John Tupan, mengatakan seorang mahasiswi dilarikan ke puskesmas terdekat untuk menjalani perawatan medis akibat mengalami luka di bagian kepala.
Korban berupaya menyelamatkan diri, namun terjatuh dan mengalami luka di kepala serta pingsan saat terjadi gempa bumi dan terinjak rekan-rekannya.
"Kalau satu mahasiswi kami memang terluka dan pingsan, tetapi kalau yang dilaporkan meninggal dunia di Fakultas Pertanian belum diketahui pasti, namun yang jelas bangunan kampus itu juga mengalami kerusakan saat terjadi gempa," ujarnya.
Sejauh ini BMKG masih memberikan imbauan kepada masyarakat Pulau Ambon dan sekitarnya untuk waspada dan tetap berada di tempat-tempat terbuka guna mencegah terjadinya gempa bumi susulan.
Gempa ini membuat ribuan warga kota mengungsi ke tempat-tempat yang posisinya lebih tinggi dari permukaan laut seperti kawasan Karangpanjang, dan terlihat puluhan anak-anak sekolah dasar yang berlindung di Kantor Wilayah anggaran Ditjen Pajak.
Baca juga: Diisukan tsunami, warga Ambon eksodus ke dataran tinggi
Pewarta : Daniel Leonard
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
ACT salurkan 100 ton logistik dan Rp1 miliar untuk korban gempa Maluku
09 October 2019 14:19 WIB, 2019