Jembatan runtuh di Taiwan tewaskan 3 WNI; 1 dari Pemalang dan 2 dari Jabar
Kamis, 3 Oktober 2019 9:54 WIB
Gambar yang diambil dari video menunjukkan detik-detik runtuhnya jembataan Nanfang'ao di Suao, Taiwan, Senin (1/10/2019). Tujuh WNI menjadi korban pada kejadian tersebut. ANTARA FOTO/COAST PATROL CORPS 1 NORTHERN BRANCH, COAST GUARD ADMINISTRATION via REUTERS/aww.
Jakarta (ANTARA) - Insiden runtuhnya sebuah jembatan di Kota Nanfangao, Yilan, Taiwan, pada Selasa (1/10), membawa korban tewas, tiga di antaranya warga negara Indonesia yang berasal dari Pemalang, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Tiga WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) yang sebelumnya dilaporkan hilang diduga tertimpa reruntuhan bangunan jembatan, dua di antaranya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (2/10).
Menyusul kemudian satu WNI ditemukan oleh tim pencarian otoritas Taiwan, juga dalam kondisi meninggal dunia.
"Dengan demikian, keseluruhan tiga WNI ABK yang hilang telah ditemukan," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha melalui pesan singkat, Rabu malam.
Korban WNI yang meninggal dunia dalam peristiwa nahas tersebut adalah Wr (29) asal Cirebon, Jabar, Er (32) asal Indramayu, Jabar, serta MD (28) asal Pemalang, Jawa Tengah.
Baca juga: Dua WNI tewas terjebak reruntuhan jembatan di Taiwan
Judha menuturkan, Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) Taipei beserta Kemlu RI akan memfasilitasi repatriasi dan pemenuhan hak-hak ketenagakerjaan para korban.
Selain tiga WNI meninggal dunia, runtuhnya jembatan yang menghubungkan kawasan teluk Nanfangao di sebelah timur Taiwan itu juga mengakibatkan empat WNI ABK terluka.
Seluruh korban WNI baik yang luka maupun meninggal dunia adalah pekerja migran Indonesia yang resmi bekerja sebagai ABK di kapal ikan milik Taiwan.
Jembatan tersebut ambruk pada Selasa (1/10) sekitar pukul 9:30 pagi di Nanfangao, sebuah desa nelayan kecil di pesisir Pasifik.
Rekaman yang beredar memperlihatkan detik-detik jembatan tunggal setinggi 140 meter itu runtuh dan menimpa setidaknya tiga perahu nelayan dan satu kapal tanker minyak yang sedang berlayar di bawah jembatan.
Kapal tanker yang tertimpa reruntuhan jembatan itu pun langsung terbakar.
Baca juga: Jembatan Progo Temanggung runtuh
Pada saat musibah terjadi, cuaca cerah meskipun beberapa jam sebelumnya topan melanda seluruh bagian pulau.
Dilaporkan kantor berita CNA bahwa petugas bantuan bencana belum mengatakan apakah badai telah melemahkan bangunan jembatan atau memberikan rincian lain tentang penyebab potensial.
Menteri Perhubungan Taiwan Lin Chia-lung menyebutkan bahwa penyelidikan segera dilaksanakan untuk mengetahui penyebab runtuhnya jembatan tersebut.
Sementara itu, Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan dia berharap semua departemen pemerintah melakukan segala cara yang mungkin untuk menyelamatkan orang dan "menjaga jumlah kematian dan cedera serendah mungkin".
Tiga WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) yang sebelumnya dilaporkan hilang diduga tertimpa reruntuhan bangunan jembatan, dua di antaranya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (2/10).
Menyusul kemudian satu WNI ditemukan oleh tim pencarian otoritas Taiwan, juga dalam kondisi meninggal dunia.
"Dengan demikian, keseluruhan tiga WNI ABK yang hilang telah ditemukan," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha melalui pesan singkat, Rabu malam.
Korban WNI yang meninggal dunia dalam peristiwa nahas tersebut adalah Wr (29) asal Cirebon, Jabar, Er (32) asal Indramayu, Jabar, serta MD (28) asal Pemalang, Jawa Tengah.
Baca juga: Dua WNI tewas terjebak reruntuhan jembatan di Taiwan
Judha menuturkan, Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) Taipei beserta Kemlu RI akan memfasilitasi repatriasi dan pemenuhan hak-hak ketenagakerjaan para korban.
Selain tiga WNI meninggal dunia, runtuhnya jembatan yang menghubungkan kawasan teluk Nanfangao di sebelah timur Taiwan itu juga mengakibatkan empat WNI ABK terluka.
Seluruh korban WNI baik yang luka maupun meninggal dunia adalah pekerja migran Indonesia yang resmi bekerja sebagai ABK di kapal ikan milik Taiwan.
Jembatan tersebut ambruk pada Selasa (1/10) sekitar pukul 9:30 pagi di Nanfangao, sebuah desa nelayan kecil di pesisir Pasifik.
Rekaman yang beredar memperlihatkan detik-detik jembatan tunggal setinggi 140 meter itu runtuh dan menimpa setidaknya tiga perahu nelayan dan satu kapal tanker minyak yang sedang berlayar di bawah jembatan.
Kapal tanker yang tertimpa reruntuhan jembatan itu pun langsung terbakar.
Baca juga: Jembatan Progo Temanggung runtuh
Pada saat musibah terjadi, cuaca cerah meskipun beberapa jam sebelumnya topan melanda seluruh bagian pulau.
Dilaporkan kantor berita CNA bahwa petugas bantuan bencana belum mengatakan apakah badai telah melemahkan bangunan jembatan atau memberikan rincian lain tentang penyebab potensial.
Menteri Perhubungan Taiwan Lin Chia-lung menyebutkan bahwa penyelidikan segera dilaksanakan untuk mengetahui penyebab runtuhnya jembatan tersebut.
Sementara itu, Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan dia berharap semua departemen pemerintah melakukan segala cara yang mungkin untuk menyelamatkan orang dan "menjaga jumlah kematian dan cedera serendah mungkin".
Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Aula SMKN 1 Sragen runtuh, Disdik Jateng: Sekolah perlu cek ulang konstruksi
21 November 2019 16:59 WIB, 2019