Solo, Jateng (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit macet atau non performing loan (NPL) perbankan di Kota Solo, Jateng, meningkat akibat kondisi perekonomian yang sedang lesu.
"NPL bank umum yang terdiri atas bank konvensional maupun syariah hingga bulan Agustus 2019 tercatat di angka 2,23 persen," kata Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto di Solo, Jateng, Jumat.
Berdasarkan data, dikatakannya, angka tersebut naik dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya 1,96 persen.
"Untuk NPL memang ada kenaikan, tetapi dalam kondisi aman karena masih berada di bawah lima persen," katanya.
Baca juga: Ganjar ajak OJK dan BI dongkrak ekonomi Jateng
Sementara itu, dari sisi kinerja untuk sektor perbankan di Soloraya masih tumbuh positif. Meski tidak menyampaikan besaran angka, secara persentase ada pertumbuhan aset yang dimiliki.
"Pada periode yang sama besaran aset bank umum tumbuh di angka 6,45 persen secara year on year (tahunan), sedangkan penyaluran kredit tumbuh 7,88 persen yoy," katanya.
Selanjutnya, untuk dana pihak ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan sebesar 23 persen yoy.
Ia mengatakan beberapa sektor usaha yang menopang pertumbuhan perbankan berasal dari perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan, dan rumah tangga
"Sektor-sektor tersebut memang sampai saat ini masih menjadi penyangga utama di Soloraya. Jadi, kontribusinya sangat besar bagi perbankan," katanya.
Baca juga: OJK: TPAKD terbentuk di kabupaten/kota se-Jateng
Angka kredit macet perbankan di Solo meningkat
Jumat, 11 Oktober 2019 19:00 WIB
Logo OJK. ANTARA
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Penyaluran KUR BRI Cabang Temanggung Rp209 miliar, NPL di bawah 2 persen
16 October 2018 9:11 WIB, 2018