Salurkan bansos bagi korban angin kencang, Bupati: Semua harus hadir
Senin, 23 Desember 2019 21:01 WIB
Bupati Magelang Zaenal Arifin (kiri) menyerahkan bantuan sosial tidak terencana kepada sejumlah korban bencana angin kencang di Kecamatan Pakis. ANTARA/Humas Pemkab Magelang
Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyerahkan bantuan sosial tidak terencana kepada sejumlah korban bencana angin kencang di Kecamatan Pakis, yang terjadi beberapa waktu lalu.
Bupati Magelang Zaenal Arifin, di Magelang, Senin, mengatakan pemerintah harus hadir untuk memenuhi tanggung jawab terhadap masyarakat yang kemarin mendapat musibah, khususnya di wilayah Kecamatan Pakis, yaitu ada beberapa desa yang terkena dampak bencana angin kencang.
Bupati menyampaikan, saat ini telah memasuki pancaroba atau pergantian musim, setelah sebelumnya mengalami musim kemarau yang cukup panjang.
Baca juga: Pemkot Magelang serahkan bantuan kepada korban angin kencang
"Melihat kondisi seperti ini, saya juga mengajak masyarakat untuk merawat alam kita dengan sebaik-baiknya. Mari kita tanami tanah-tanah yang ada di lingkungan kita untuk menjaga konservasi air," katanya.
Zaenal menuturkan dengan kondisi seperti sekarang ini, maka semakin ke depan diprediksi bahwa pada tahun 2040 posisi Pulau Jawa akan mengalami kesulitan air (krisis air).
"Semoga di Kabupaten Magelang tidak seperti itu. Karena di dunia ini hanya ada tiga hal penting, yaitu hubungan kita dengan Tuhan, dengan sesama, dan dengan alam sekitar kita. Jadi mari bersama-sama kita jaga alam kita," kata Bupati.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial, PPKB PPPA Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti menjelaskan anggaran bantuan sosial tidak terencana tahun anggaran 2019 sebesar Rp4.483.315.000 dengan penggunaan sebesar Rp4.451.284.000.
"Sementara bantuan lain yang diserahkan hari ini, meliputi bantuan sosial RTLH untuk 18 Desa di Kecamatan Pakis, hibah kepada karang taruna untuk 10 Desa di delapan kecamatan, dan penyaluran cadangan pangan," kata Retno.
Camat Pakis M. Taufiq sangat mengapresiasi atas bantuan yang telah diberikan kepada warganya yang terdampak bencana angin kencang beberapa waktu lalu.
"Tentu kami sangat berterima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan ini. Semoga bantuan ini dapat segera digunakan sebagai mana mestinya bagi para warga terdampak bencana angin kencang," kata Taufiq.
Ia berharap warganya tetap selalu waspada terhadap segala kemungkinan risiko bencana di daerahnya tersebut apalagi memasuki masa pancaroba.
"Meskipun aktivitas sudah mulai berjalan seperti biasa, saya harap warga tetap waspada terhadap bencana angin kencang," katanya.
Baca juga: Angin kencang Boyolali robohkan tiang listrik
Bupati Magelang Zaenal Arifin, di Magelang, Senin, mengatakan pemerintah harus hadir untuk memenuhi tanggung jawab terhadap masyarakat yang kemarin mendapat musibah, khususnya di wilayah Kecamatan Pakis, yaitu ada beberapa desa yang terkena dampak bencana angin kencang.
Bupati menyampaikan, saat ini telah memasuki pancaroba atau pergantian musim, setelah sebelumnya mengalami musim kemarau yang cukup panjang.
Baca juga: Pemkot Magelang serahkan bantuan kepada korban angin kencang
"Melihat kondisi seperti ini, saya juga mengajak masyarakat untuk merawat alam kita dengan sebaik-baiknya. Mari kita tanami tanah-tanah yang ada di lingkungan kita untuk menjaga konservasi air," katanya.
Zaenal menuturkan dengan kondisi seperti sekarang ini, maka semakin ke depan diprediksi bahwa pada tahun 2040 posisi Pulau Jawa akan mengalami kesulitan air (krisis air).
"Semoga di Kabupaten Magelang tidak seperti itu. Karena di dunia ini hanya ada tiga hal penting, yaitu hubungan kita dengan Tuhan, dengan sesama, dan dengan alam sekitar kita. Jadi mari bersama-sama kita jaga alam kita," kata Bupati.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial, PPKB PPPA Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti menjelaskan anggaran bantuan sosial tidak terencana tahun anggaran 2019 sebesar Rp4.483.315.000 dengan penggunaan sebesar Rp4.451.284.000.
"Sementara bantuan lain yang diserahkan hari ini, meliputi bantuan sosial RTLH untuk 18 Desa di Kecamatan Pakis, hibah kepada karang taruna untuk 10 Desa di delapan kecamatan, dan penyaluran cadangan pangan," kata Retno.
Camat Pakis M. Taufiq sangat mengapresiasi atas bantuan yang telah diberikan kepada warganya yang terdampak bencana angin kencang beberapa waktu lalu.
"Tentu kami sangat berterima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan ini. Semoga bantuan ini dapat segera digunakan sebagai mana mestinya bagi para warga terdampak bencana angin kencang," kata Taufiq.
Ia berharap warganya tetap selalu waspada terhadap segala kemungkinan risiko bencana di daerahnya tersebut apalagi memasuki masa pancaroba.
"Meskipun aktivitas sudah mulai berjalan seperti biasa, saya harap warga tetap waspada terhadap bencana angin kencang," katanya.
Baca juga: Angin kencang Boyolali robohkan tiang listrik
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Unik
Lihat Juga
Hari Sumpah Pemuda, Keraton Surakarta bentangkan bendera sepanjang seribu meter
28 October 2024 12:47 WIB
Generasi muda di Semarang dilibatkan dalam implementasikan program makan siang bergizi
18 October 2024 20:22 WIB