Polres Klaten klarifikasi pengikut Keraton Agung Sejagat
Jumat, 17 Januari 2020 21:20 WIB
Kepala Polres Klaten AKBP Wiyono Eko Prasetyo saat memberikan keterangan terkait pengikut Keraton Agung Sejagat, di Mapolres Klaten, Jumat. (Foto:Bambang Dwi Marwoto)
Klaten (ANTARA) - Polres Klaten telah mengklarifikasi para pengikut anggota Keraton Agung Sejagat, ada puluhan orang yang tersebar di tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
"Jumlah pengikut Keraton Agung Sejagat di Klaten, dari hasil klarifikasi ada sebanyak 28 orang. Mereka sebagai pengikut kegiatan di Keraton Agung Sejagat Purworejo," kata Kepala Polres Klaten AKBP Wiyono Eko Prasetyo, di Klaten, Jumat.
Menurut Kapolres sebanyak 28 orang pengikut di Klaten tersebut tersebar di Kecamatan Prambanan, Jogonalan, dan Wedi. Pengikut terbanyak di Kecamatan Prambanan yakni sebanyak 21 orang, Jogonalan ada lima orang, dan Wedi ada dua orang.
Kapolres menjelaskan, di wilayah Klaten tidak ada kerajaan, dan mereka murni sebagai pengikut kegiatan di Purworejo. Mereka di Klaten hanya sekedar berkumpul, kadang di rumah salah satu di antara mereka.
"Kami sudah melakukan pendataan para pengikut kerajaan itu, sesuai instruksi dari Kapolda Jateng. Tiga pengikut sudah diminta keterangan termasuk Mahamenterinya sebagai saksi," katanya.
Para pengikut Keraton Agung Sejagat di Klaten dipimpin oleh Mahamenteri, Wiwik Untari. Klaten dipastikan tidak ada bangunan kerajaan. Mereka semuanya hanya pengikut kegiatan di Keraton Agung Sejagat di Purworejo.
Menurut dia, untuk di Klaten para pengikut tersebut mengadakan pertemuan anggota dipusatkan di Desa Brajan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Para pengikut ini, ditarik iuran sebesar Rp50.000 hingga Rp100.000 per orang.
Uang iuran para anggota Keraton Agung Sejagat tersebut untuk membeli pakaian seragam dan diberikan kartu tanda anggota (KTA).
Bahkan, setiap anggota Keraton Agung Sejagat selain diminta uang iuran cetak KTA, juga untuk kegiatan pembangunan keraton.
Kendati demikian, Kapolres mengimbau para pengikut Keraton Agung Sejagat agar segera sadar, lebih terbuka memberikan keterangan, dan tidak mudah tertipu dengan kegiatan-kegiatan tersebut.
Pihaknya juga mengamankan barang bukti KTA dan seragam milik anggota pengikut Keraton Agung Sejagat. Pihaknya hanya sebatas melakukan klarifikasi, dan barang bukti sudah dibawa ke Polda Jateng.
Baca juga: Kemendagri: Pemimpin Keraton Agung Sejagat kurang waras
Baca juga: Ditemukan cabang Keraton Agung Sejagat di Klaten
"Jumlah pengikut Keraton Agung Sejagat di Klaten, dari hasil klarifikasi ada sebanyak 28 orang. Mereka sebagai pengikut kegiatan di Keraton Agung Sejagat Purworejo," kata Kepala Polres Klaten AKBP Wiyono Eko Prasetyo, di Klaten, Jumat.
Menurut Kapolres sebanyak 28 orang pengikut di Klaten tersebut tersebar di Kecamatan Prambanan, Jogonalan, dan Wedi. Pengikut terbanyak di Kecamatan Prambanan yakni sebanyak 21 orang, Jogonalan ada lima orang, dan Wedi ada dua orang.
Kapolres menjelaskan, di wilayah Klaten tidak ada kerajaan, dan mereka murni sebagai pengikut kegiatan di Purworejo. Mereka di Klaten hanya sekedar berkumpul, kadang di rumah salah satu di antara mereka.
"Kami sudah melakukan pendataan para pengikut kerajaan itu, sesuai instruksi dari Kapolda Jateng. Tiga pengikut sudah diminta keterangan termasuk Mahamenterinya sebagai saksi," katanya.
Para pengikut Keraton Agung Sejagat di Klaten dipimpin oleh Mahamenteri, Wiwik Untari. Klaten dipastikan tidak ada bangunan kerajaan. Mereka semuanya hanya pengikut kegiatan di Keraton Agung Sejagat di Purworejo.
Menurut dia, untuk di Klaten para pengikut tersebut mengadakan pertemuan anggota dipusatkan di Desa Brajan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Para pengikut ini, ditarik iuran sebesar Rp50.000 hingga Rp100.000 per orang.
Uang iuran para anggota Keraton Agung Sejagat tersebut untuk membeli pakaian seragam dan diberikan kartu tanda anggota (KTA).
Bahkan, setiap anggota Keraton Agung Sejagat selain diminta uang iuran cetak KTA, juga untuk kegiatan pembangunan keraton.
Kendati demikian, Kapolres mengimbau para pengikut Keraton Agung Sejagat agar segera sadar, lebih terbuka memberikan keterangan, dan tidak mudah tertipu dengan kegiatan-kegiatan tersebut.
Pihaknya juga mengamankan barang bukti KTA dan seragam milik anggota pengikut Keraton Agung Sejagat. Pihaknya hanya sebatas melakukan klarifikasi, dan barang bukti sudah dibawa ke Polda Jateng.
Baca juga: Kemendagri: Pemimpin Keraton Agung Sejagat kurang waras
Baca juga: Ditemukan cabang Keraton Agung Sejagat di Klaten
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SMK Muhammadiyah 1 Prambanan dan PLN Icon Plus Jateng teken MoU Kelas Industri
14 November 2024 8:53 WIB
Menikmati Angkringan Redjo di Klaten, mengajari bahagia dalam kesederhanaan
11 October 2024 14:33 WIB
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB