Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo akan membangun terowongan bawah tanah dari Masjid Istiqlal ke Gereja Katedral, Jakarta Pusat, untuk mempermudah silaturahim antarumat beragama.

"Ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi. Jadi tidak kelihatan berseberangan, tapi silaturahmi," kata Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau proses renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Jumat pagi.

Baca juga: Masjid Istiqlal direnovasi dengan anggaran Rp465 miliar

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan itu adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

"Tadi ada usulan dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Katedral. Tadi sudah saya setujui sekalian sehingga ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi. Terowongan bawah tanah sehingga tidak menyeberang," tambah Jokowi.

Selesai sebelum Ramadhan

Terkait proses renovasi Masjid Istiqlal yang dimulai sejak Mei 2019, Jokowi mengharapkan seluruh proses renovasi dapat selesai sebelum Ramadhan 2020 agar Masjid terbesar di Asia Tenggara, dengan desain dan konstruksi yang baru, dapat dimanfaatkan muslim untuk shalat tarawih berjamaah.

Baca juga: Istiqlal Dipadati Peserta Aksi Simpatik 55

Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk merenovasi Masjid Istiqlal adalah Rp475 miliar. Pemerintah, melalui Kementerian PUPR merenovasi bagian-bagian Istiqlal seperti desain eksterior, interior, lahan parkir, kondisi lantai, termasuk perbaikan kondisi sungai yang melintasi kawasan Istiqlal.

Selain itu, kata Jokowi, fasilitas di dalam masjid juga diperbaiki seperti peningkatan kualitas tata suara, cahaya, dan udara. Hal itu diharapkan dapat memberikan kenyamanan saat beribadah.

"Anggaran itu dipakai untuk memperbaiki, memoles lantai, mengganti karpet, pencahayaan, tata suara, semuanya. Menambah basement yang di depan, parkirnya ditambah. Juga pembangunan 'landscape' di luar, bukan hanya interior, eskterior semuanya dibangun," ujar Jokowi.