Otoritas China buka layanan penerbangan di luar Hubei
Selasa, 25 Februari 2020 15:42 WIB
Petugas keamanan menggunakan masker berjaga di pintu masuk stasiun Hankou di Wuhan, Provinsi Hubei, Kamis (23/01/2020). Pemerintah China memutuskan untuk mengisolasi Kota Wuhan, tempat awal virus berasal. China menangguhkan semua transportasi dari dan ke kota berpenduduk 11 juta orang itu. Tidak hanya bus dan kereta, penerbangan juga ditangguhkan. ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS/pras.
Beijing (ANTARA) - Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) pada Selasa mengumumkan pihaknya akan kembali membuka layanan penerbangan di luar Provinsi Hubei seiring dengan kembali dibukanya pabrik dan kawasan bisnis.
Walaupun demikian, aktivitas penerbangan di Hubei, pusat penyebaran wabah virus corona (COVID-19) tetap ditutup untuk sementara waktu.
CAAC juga akan mendorong otoritas terkait di negara-negara di dunia untuk kembali melanjutkan layanan penerbangan internasional ke China guna memastikan negara itu kembali terhubung dengan dunia luar, kata Direktur CAAC, Feng Zhenglin, dalam siaran tertulis, Senin.
Baca juga: Lebih dari 3.000 staf medis di China terinfeksi virus corona
Walaupun demikian, ia mengingatkan pelaku industri untuk tetap waspada terhadap penularan virus corona dari luar China. Feng mendorong agar pihak terkait memastikan virus yang telah menyebar ke banyak negara di dunia tidak kembali menjangkit China.
Saat ini, jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 meningkat drastis di Korea Selatan dalam beberapa hari terakhir. Sampai Selasa (25/2), total pasien di Negeri Ginseng mencapai 893 jiwa. Sementara itu, tren peningkatan yang sama juga dialami Italia. Kejadian itu memaksa pemerintah setempat untuk menutup beberapa kota yang terdampak virus dan melarang acara dan kegiatan publik.
Di tengah krisis virus corona, Feng mengatakan, Pemerintah China akan menyediakan bantuan dana untuk maskapai yang mengalami kerugian. Akan tetapi, dia tidak menyebutkan secara rinci jumlah bantuan yang dialokasikan pemerintah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Lagi, dokter di China jadi korban meninggal virus corona
Baca juga: Jumlah korban tewas virus corono di china menjadi 2.442 orang
Walaupun demikian, aktivitas penerbangan di Hubei, pusat penyebaran wabah virus corona (COVID-19) tetap ditutup untuk sementara waktu.
CAAC juga akan mendorong otoritas terkait di negara-negara di dunia untuk kembali melanjutkan layanan penerbangan internasional ke China guna memastikan negara itu kembali terhubung dengan dunia luar, kata Direktur CAAC, Feng Zhenglin, dalam siaran tertulis, Senin.
Baca juga: Lebih dari 3.000 staf medis di China terinfeksi virus corona
Walaupun demikian, ia mengingatkan pelaku industri untuk tetap waspada terhadap penularan virus corona dari luar China. Feng mendorong agar pihak terkait memastikan virus yang telah menyebar ke banyak negara di dunia tidak kembali menjangkit China.
Saat ini, jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 meningkat drastis di Korea Selatan dalam beberapa hari terakhir. Sampai Selasa (25/2), total pasien di Negeri Ginseng mencapai 893 jiwa. Sementara itu, tren peningkatan yang sama juga dialami Italia. Kejadian itu memaksa pemerintah setempat untuk menutup beberapa kota yang terdampak virus dan melarang acara dan kegiatan publik.
Di tengah krisis virus corona, Feng mengatakan, Pemerintah China akan menyediakan bantuan dana untuk maskapai yang mengalami kerugian. Akan tetapi, dia tidak menyebutkan secara rinci jumlah bantuan yang dialokasikan pemerintah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Lagi, dokter di China jadi korban meninggal virus corona
Baca juga: Jumlah korban tewas virus corono di china menjadi 2.442 orang
Pewarta : Genta Tenri Mawangi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024