Satu pasien COVID-19 di RSUD Kraton Pekalongan meninggal
Senin, 13 April 2020 17:49 WIB
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi saat melakukan kunjungan ke Desa Nyamok. Pada kesempatan itu, Bupati mengajak warga agar waspada dan berhati-hati terhadap penyebaran virus corona. (ANTARA/HO/Dok. Humas Kabupaten Pekalongan)
Pekalongan (ANTARA) - Satu pasien positif virus corona baru (COVID-19) yang dirawat di Rumah Sakit umum Daerah Kraton, Pekalongan, Jawa Tengah, meninggal dunia, Senin (13/4),' kata Bupati Pekalongan Asip Kholbihi.
"Pasien meninggal dunia itu memiliki rumah di Kecamatan Sragi namun ber-KTP Jakarta. Namun, saat sakit dibawa ke Pekalongan dan sempat dirawat di RSUD Kraton," katanya di Pekalongan, Senin.
Menurut dia, pasien virus corona meninggal dunia ini langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sragi, Senin (13/4) sekitar pukul 03.00 WIB.
Pada proses pemakaman jenazah, kata dia, berjalan lancar tanpa ada penolakan dari warga setempat.
"Tim gugus tugas sudah melakukan upaya proses pemakaman sesuai protokol yaitu mulai aspek pemulasaran jenazah sesuai protokol kesehatan. Alhamdulillah tidak ada penolakan warga saat proses pemakaman jenazah," katanya.
Asip mengatakan dengan adanya kasus ini akan menjadikan pelajaran bagi masyarakat untuk terus waspada dan berhati-hati terkait wabah virus corona.
"Yang paling kita belajar dari kasus ini. Ini adalah karena pasien itu baru pulang mudik dari Jakarta," katanya.
Ia berharap pada seluruh aparatur, terutama yang tinggal di desa agar memberikan pengertian kepada warga yang baru pulang mudik untuk memeriksakan kondisi kesehatan terlebih dulu.
"Saya minta seluruh aparatur terutama yang tinggal di desa agar bersama-sama memberikan pengertian pada saudara kita yang baru pulang dari daerah Jabodetabek yang merupakan wilayah zona merah untuk lebih waspada," katanya.
"Pasien meninggal dunia itu memiliki rumah di Kecamatan Sragi namun ber-KTP Jakarta. Namun, saat sakit dibawa ke Pekalongan dan sempat dirawat di RSUD Kraton," katanya di Pekalongan, Senin.
Menurut dia, pasien virus corona meninggal dunia ini langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sragi, Senin (13/4) sekitar pukul 03.00 WIB.
Pada proses pemakaman jenazah, kata dia, berjalan lancar tanpa ada penolakan dari warga setempat.
"Tim gugus tugas sudah melakukan upaya proses pemakaman sesuai protokol yaitu mulai aspek pemulasaran jenazah sesuai protokol kesehatan. Alhamdulillah tidak ada penolakan warga saat proses pemakaman jenazah," katanya.
Asip mengatakan dengan adanya kasus ini akan menjadikan pelajaran bagi masyarakat untuk terus waspada dan berhati-hati terkait wabah virus corona.
"Yang paling kita belajar dari kasus ini. Ini adalah karena pasien itu baru pulang mudik dari Jakarta," katanya.
Ia berharap pada seluruh aparatur, terutama yang tinggal di desa agar memberikan pengertian kepada warga yang baru pulang mudik untuk memeriksakan kondisi kesehatan terlebih dulu.
"Saya minta seluruh aparatur terutama yang tinggal di desa agar bersama-sama memberikan pengertian pada saudara kita yang baru pulang dari daerah Jabodetabek yang merupakan wilayah zona merah untuk lebih waspada," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024