Pandemi COVID-19 pengaruhi penurunan penjualan kurma
Selasa, 28 April 2020 20:32 WIB
Salah satu penjual kurma di Pasar Kliwon Solo. ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Pandemi COVID-19 yang hingga saat ini belum menemui titik akhir berpengaruh pada penurunan penjualan kurma pada bulan Ramadan 1441 Hijriah di Kota Solo.
"Biasanya kalau awal puasa seperti ini dalam satu hari saya bisa menjual sampai 10 kardus, kalau sekarang hanya lima-delapan kardus," kata salah satu pedagang kurma Wulan di Pasar Kliwon Solo, Selasa.
Jika melihat tahun-tahun sebelumnya, puncak penjualan biasa terjadi pada awal bulan puasa, sedangkan di pertengahan dan akhir Ramadhan, penjualannya mulai menurun.
"Jadi, ada kemungkinan mulai pertengahan nanti penjualan di bawah lima-delapan kardus," katanya.
Baca juga: Biji kurma antidiabetes, harapan bagi pengidap kencing manis
Baca juga: Permintaan meningkat saat Ramadan, pedagang kurma Solo tambah stok
Menurut Wulan, penurunan penjualan tersebut diikuti dengan penurunan harga kurma. Ia berkaca pada puasa tahun lalu, ketika harga kurma Mesir turun dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp30.000 per kilogram.
"Kalau kurma Sukari turunnya cukup banyak, dari biasanya Rp125.000 per kilogram menjadi Rp75.000 per kilogram," katanya.
Pedagang lain, Ismail Miraldi mengatakan, jika pada bulan puasa 2019 bisa menjual kurma eceran sekitar 300--500 kilogram per hari, saat ini turun hanya menjadi 200 kilogram per hari.
"Apalagi sekarang kan tidak ada takjil, jadi turunnya cukup banyak. Apalagi untuk grosir, turunnya tambah banyak," katanya.
Ia mengatakan untuk penjualan kurma grosir biasanya terjual hingga ratusan kardus dan saat ini turun menjadi setengahnya.
"Biasanya yang beli kurma grosir ini dari luar kota, seperti Semarang, Boyolali, Klaten. Banyak juga yang dari Jogja, kan kondisi seperti ini mereka tidak berani ke Solo," katanya.
Baca juga: Begini gaya hidup sehat ala Dewi Sandra saat Ramadan
Meski demikian, menurut dia, harga jual kurma justru mengalami kenaikan harga karena keterbatasan volume impor. Ia menambahkan masing-masing jenis kurma ada kenaikan harga sekitar Rp5.000--10.000 per kilogram.
"Stok barang sedikit jadi harga naik," katanya.
"Biasanya kalau awal puasa seperti ini dalam satu hari saya bisa menjual sampai 10 kardus, kalau sekarang hanya lima-delapan kardus," kata salah satu pedagang kurma Wulan di Pasar Kliwon Solo, Selasa.
Jika melihat tahun-tahun sebelumnya, puncak penjualan biasa terjadi pada awal bulan puasa, sedangkan di pertengahan dan akhir Ramadhan, penjualannya mulai menurun.
"Jadi, ada kemungkinan mulai pertengahan nanti penjualan di bawah lima-delapan kardus," katanya.
Baca juga: Biji kurma antidiabetes, harapan bagi pengidap kencing manis
Baca juga: Permintaan meningkat saat Ramadan, pedagang kurma Solo tambah stok
Menurut Wulan, penurunan penjualan tersebut diikuti dengan penurunan harga kurma. Ia berkaca pada puasa tahun lalu, ketika harga kurma Mesir turun dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp30.000 per kilogram.
"Kalau kurma Sukari turunnya cukup banyak, dari biasanya Rp125.000 per kilogram menjadi Rp75.000 per kilogram," katanya.
Pedagang lain, Ismail Miraldi mengatakan, jika pada bulan puasa 2019 bisa menjual kurma eceran sekitar 300--500 kilogram per hari, saat ini turun hanya menjadi 200 kilogram per hari.
"Apalagi sekarang kan tidak ada takjil, jadi turunnya cukup banyak. Apalagi untuk grosir, turunnya tambah banyak," katanya.
Ia mengatakan untuk penjualan kurma grosir biasanya terjual hingga ratusan kardus dan saat ini turun menjadi setengahnya.
"Biasanya yang beli kurma grosir ini dari luar kota, seperti Semarang, Boyolali, Klaten. Banyak juga yang dari Jogja, kan kondisi seperti ini mereka tidak berani ke Solo," katanya.
Baca juga: Begini gaya hidup sehat ala Dewi Sandra saat Ramadan
Meski demikian, menurut dia, harga jual kurma justru mengalami kenaikan harga karena keterbatasan volume impor. Ia menambahkan masing-masing jenis kurma ada kenaikan harga sekitar Rp5.000--10.000 per kilogram.
"Stok barang sedikit jadi harga naik," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB
PLN pastikan kesiapan infrastruktur layanan kelistrikan andal jelang Nataru
09 December 2024 20:50 WIB