"Beliau bisa memahami pendengar, bagaimana membuat musik campursari diterima di dunia yang cukup modern ini. Musik yang dulu banyak orang bicara itu 'katrok', itu musik tradisional, ternyata bisa dibuat sebagai musik yang sangat populer dan digemari semua kalangan," kata Ganjar di Semarang, Selasa.
Baca juga: Jenazah Didi Kempot akan dimakamkan di Ngawi
Di mata Ganjar, Didi Kempot merupakan sosok musisi yang luar biasa, merakyat dan yang sangat mengerti bagaimana berkreasi.
"Dalam bermusik, biasanya orang mengatakan, saya berpendidikan tinggi, tidak suka musik seperti ini. Batasan-batasan itu semua disasak habis oleh Didi Kempot. Beliau sangat fenomenal dan menurut saya beliau adalah maestro yang mampu membawa musik tradisional bisa digemari di seluruh dunia," ujarnya.
Ganjar mengaku terkejut dengan kabar meninggalnya musisi yang sering dipanggil The Godfather of Broken Heart itu.
Ganjar juga masih ingat betul saat acara kebangsaan yang digelar TNI/Polri di Lapangan Pancasila, Kawasan Simpang Lima Semarang, di mana saat itu, Ganjar "ambyar" bareng bersama Didi Kempot dan ribuan penggemarnya yang tergabung dalam Sobat Ambyar.
"Itu seru sekali dan sangat menghibur. Semua Sobat Ambyar bersuka cita tidak memandang suku, ras, agama. Ada adik-adik dari Papua ikut nyanyi dan berjoget bersama, itu sangat bagus," katanya.
Terakhir bertemu, lanjut Ganjar, saat Didi Kempot hendak mengadakan konser amal dari rumah di salah satu televisi nasional, belum lama ini.
Orang nomor satu di Jateng itu mengajak semua pihak untuk mendoakan almarhum Didi Kempot agar diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
"Kita semua kehilangan, mari berdoa agar Didi Kempot husnul khotimah," ujarnya.
Baca juga: Penyanyi campur sari Didi Kempot meninggal tidak lama setelah masuk rumah sakit