Bupati minta warga hargai kerja keras kades terkait bansos
Sabtu, 16 Mei 2020 18:26 WIB
Bupati Temanggung M. Al Khadziq (kiri) secara simbolis menyerahkan bantuan tunai yang bersumber dari dana desa di Desa Ringinanom, Kecamatan Parakan. ANTARA/Heru Suyitno
Temanggung (ANTARA) - Bupati Temanggung M. Al Khadziq meminta warga untuk menghargai kerja keras kepala desa terkait dengan penyaluran bantuan sosial tengah pandemi COVID-19 dan tidak mudah menyalahkan mereka karena ada warga miskin yang belum mendapatkan bantuan.
"Mereka di samping telah bekerja keras menyiapkan data dan menyiapkan penyaluran berbagai jenis bantuan kepada masyarakat, kepala desa dan perangkat desa juga bukan satu-satunya pihak yang mengambil keputusan," kata M. Al Khadziq di Temanggung, Sabtu.
Ia menyampaikan hal tersebut pada penyerahan bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa di Desa Ringinanom, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.
Kahdziq menyampaikan dalam menyusun data penerima bantuan, kepala desa dan perangkat desa tidak memutuskannya sendiri.
Penentuan data penerima bantuan yang bersumber dari dana desa harus melalui proses musyawarah yang melibatkan pihak RT, RW, tokoh masyarakat di lingkungan setempat, dan penentu terakhir di desa bukanlah kepala desa melainkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Semua bantuan dari pemerintah, baik bantuan dari Kementerian Sosial, provinsi, kabupaten, maupun juga bantuan yang bersumber dari dana desa, ujung tombak di lapangan adalah para kepala desa dan para perangkat desa.
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dedikasi dan kerja-kerasnya dalam mempersiapkan penyaluran berbagai bantuan kepada masyarakat.
Baca juga: Terdepan pengurusan pangkat, Wonosobo raih penghargaan Zero BTL dan TMS
Ia memperkirakan keputusan tentang data penerima bantuan di satu dua desa ada yang belum sempurna 100 persen atau mungkin ada warga miskin yang belum masuk data penerima. Namun, mengingat saat ini adalah masa-masa ekonomi sulit, pemerintah membuka ruang seluas-luasnya untuk memasukkan nama-nama baru dalam data penerima.
Bupati meminta masyarakat untuk memahami bahwa bantuan yang saat ini sedang dicairkan, hanyalah salah satu jenis bantuan tahap awal. Setelah ini masih akan ada penyaluran-penyaluran bantuan berikutnya.
Menurut data di Pemerintah Kabupaten, seharusnya semua warga tidak mampu akan mendapatkan bantuan, hanya menunggu giliran pencairan atau penyaluran saja.
Bantuan dari pemerintah ada berbagai jenis yakni bantuan PKH, perluasan PKH, bantuan sembako reguler, bantuan sosial tunai, bantuan perluasan program sembako dengan Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS), bantuan jaring pengaman sosial Pemprov Jateng, bantuan jaring pengaman sosial Pemkab Temanggung, BLT yang bersumber dari dana desa.
Khadziq menyebutkan total yang akan menerima bantuan di Kabupaten Temanggung sebanyak 155.485 keluarga atau jauh melebihi jumlah keluarga miskin di Temanggung yang berjumlah 15.000 keluarga.
"Jadi, secara teoritis seharusnya sudah tidak ada keluarga miskin yang tidak mendapatkan bantuan. Saya berharap semua bantuan itu sampai di tangan masyarakat yang berhak menerimanya tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat kualitas untuk bantuan sembako sesuai dengan nilai yang seharusnya," katanya.
"Mereka di samping telah bekerja keras menyiapkan data dan menyiapkan penyaluran berbagai jenis bantuan kepada masyarakat, kepala desa dan perangkat desa juga bukan satu-satunya pihak yang mengambil keputusan," kata M. Al Khadziq di Temanggung, Sabtu.
Ia menyampaikan hal tersebut pada penyerahan bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa di Desa Ringinanom, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.
Kahdziq menyampaikan dalam menyusun data penerima bantuan, kepala desa dan perangkat desa tidak memutuskannya sendiri.
Penentuan data penerima bantuan yang bersumber dari dana desa harus melalui proses musyawarah yang melibatkan pihak RT, RW, tokoh masyarakat di lingkungan setempat, dan penentu terakhir di desa bukanlah kepala desa melainkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Semua bantuan dari pemerintah, baik bantuan dari Kementerian Sosial, provinsi, kabupaten, maupun juga bantuan yang bersumber dari dana desa, ujung tombak di lapangan adalah para kepala desa dan para perangkat desa.
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dedikasi dan kerja-kerasnya dalam mempersiapkan penyaluran berbagai bantuan kepada masyarakat.
Baca juga: Terdepan pengurusan pangkat, Wonosobo raih penghargaan Zero BTL dan TMS
Ia memperkirakan keputusan tentang data penerima bantuan di satu dua desa ada yang belum sempurna 100 persen atau mungkin ada warga miskin yang belum masuk data penerima. Namun, mengingat saat ini adalah masa-masa ekonomi sulit, pemerintah membuka ruang seluas-luasnya untuk memasukkan nama-nama baru dalam data penerima.
Bupati meminta masyarakat untuk memahami bahwa bantuan yang saat ini sedang dicairkan, hanyalah salah satu jenis bantuan tahap awal. Setelah ini masih akan ada penyaluran-penyaluran bantuan berikutnya.
Menurut data di Pemerintah Kabupaten, seharusnya semua warga tidak mampu akan mendapatkan bantuan, hanya menunggu giliran pencairan atau penyaluran saja.
Bantuan dari pemerintah ada berbagai jenis yakni bantuan PKH, perluasan PKH, bantuan sembako reguler, bantuan sosial tunai, bantuan perluasan program sembako dengan Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS), bantuan jaring pengaman sosial Pemprov Jateng, bantuan jaring pengaman sosial Pemkab Temanggung, BLT yang bersumber dari dana desa.
Khadziq menyebutkan total yang akan menerima bantuan di Kabupaten Temanggung sebanyak 155.485 keluarga atau jauh melebihi jumlah keluarga miskin di Temanggung yang berjumlah 15.000 keluarga.
"Jadi, secara teoritis seharusnya sudah tidak ada keluarga miskin yang tidak mendapatkan bantuan. Saya berharap semua bantuan itu sampai di tangan masyarakat yang berhak menerimanya tepat waktu, tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat kualitas untuk bantuan sembako sesuai dengan nilai yang seharusnya," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024