Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Inggris menginginkan akses terhadap ketersediaan vaksin yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat di seluruh dunia, termasuk bagi komunitas yang terpencil.

Dalam konferensi pers yang digelar secara virtual dari Jakarta, Jumat, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, mengatakan keinginan bersama tersebut tercermin dalam Konferensi Tingkat Tinggi Vaksin yang diselenggarakan Aliansi Vaksin Global GAVI, pada Kamis (4/6).

“Saya sangat senang karena Inggris dan Indonesia bersatu untuk mendukung pendekatan ini, vaksin yang terjangkau, dan dapat diakses oleh semua orang,” kata Dubes Jenkins.

KTT tersebut dihadiri oleh lebih dari 60 menteri, pimpinan negara, dan perwakilan pemerintahan yang berpartisipasi, termasuk Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto yang memberikan dukungan melalui pesan video yang ditampilkan dalam acara tersebut.

Dalam pesannya, Terawan mengatakan bahwa menjangkau komunitas-komunitas terpencil masih menjadi tantangan dalam distribusi vaksin, dan semua pihak terkait harus menggunakan semua kemungkinan yang ada untuk melindungi masyarakat dari berbagai penyakit, yang mana vaksinnya telah ditemukan.

“Saya percaya bahwa vaksin akan terus menjadi dasar kesehatan bagi semua. Melalui solidaritas, aksi bersama, dan komitmen yang tak pudar untuk tidak meninggalkan siapapun di belakang, kita akan dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat bersama,” kata Menkes.

Baik Indonesia maupun Inggris menginginkan keterjangkauan lebih luas untuk vaksin yang sudah ditemukan untuk berbagai penyakit, maupun vaksin pandemi COVID-19 yang saat ini masih dalam tahap pengembangan, apabila sudah ditemukan nantinya. Terawan pun menyatakan komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam meningkatkan upaya produksi anti-virus dan vaksin COVID-19 untuk kebutuhan global.

Dubes Owen Jenkins pun mengapresiasi kehadiran virtual serta dukungan dari pemerintah Indonesia. Keterwakilan berbagai negara, seperti yang ditunjukkan oleh Indonesia, menunjukkan bahwa ada kesadaran terhadap pentingnya kerjasama global di tengah tantangan global yang belum pernah dihadapi sebelumnya.

“Hanya dengan bekerja melalui institusi-institusi kita bersama, seperti PBB, WHO, dan G20, maka kita akan dapat memberikan respon kuat yang kita butuhkan dalam menghadapi krisis kesehatan ini. Dunia membutuhkan Indonesia untuk terlibat,” ujarnya.

Dia menekankan bahwa virus tidak peduli akan perbatasan, oleh karena itu, empati, ambisi, dan imajinasi untuk membuka akses yang lebih luas untuk vaksin juga harus lintas perbatasan.

Baca juga: Industri farmasi China targetkan produksi 200 juta dosis vaksin COVID-19

Baca juga: Rusia uji klinis vaksin COVID-19 2 minggu mendatang