Trump masih anggap hydroxychloroquine janjikan untuk COVID-19
Jumat, 10 Juli 2020 9:12 WIB
Kandidat obat corona, "hydroxychloroquine" diuji klinis pada manusia (Antaranews)
Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih menganggap obat malaria, hydroxychloroquine, sebagai obat yang menjanjikan untuk mencegah infeksi virus corona, demikian Gedung Putih pada Kamis (9/7).
Sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyatakan bahwa hydroxychloroquine tak terbukti efektif dan aman.
"Presiden selalu mengatakan bahwa ia menganggap hydroxychloroquine sebagai perlindungan yang sangat menjanjikan tetapi setiap orang tidak boleh mengonsumsi obat itu kecuali mendapatkan resep dari dokter mereka," kata juru bicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany saat konferensi pers.
Pada Mei Trump mengatakan di hadapan wartawan bahwa dirinya mulai mengonsumsi hydroxychloroquine setelah dua staf Gedung Putih terbukti terinfeksi COVID-19. Sebelumnya dokter presiden mengatakan bahwa Trump tidak mengalami efek samping setelah dua pekan mengonsumsi obat malaria tersebut, yang dapat menyebabkan masalah jantung.
Awal pekan ini pemimpin dunia lainnya, Presiden Brazil Jair Bolsonaro, mengaku bahwa dirinya positif tertular virus corona dan sedang mengonsumsi hydroxychloroquine. Bolsonaro mendesak pemerintahannya agar menyediakan lebih banyak obat tersebut dan mengajak warga Brazil untuk mengonsumsi hydroxychloroquine baik sebagai pengobatan COVID-19 maupun sebagai langkah pencegahan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Presiden Bolivia Anez positif COVID-19
Baca juga: 124.193 WNI kembali ke Tanah Air akibat pandemi COVID
Baca juga: Pandemi, pemerintah masih beri kelonggaran WNA "overstay"
Sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyatakan bahwa hydroxychloroquine tak terbukti efektif dan aman.
"Presiden selalu mengatakan bahwa ia menganggap hydroxychloroquine sebagai perlindungan yang sangat menjanjikan tetapi setiap orang tidak boleh mengonsumsi obat itu kecuali mendapatkan resep dari dokter mereka," kata juru bicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany saat konferensi pers.
Pada Mei Trump mengatakan di hadapan wartawan bahwa dirinya mulai mengonsumsi hydroxychloroquine setelah dua staf Gedung Putih terbukti terinfeksi COVID-19. Sebelumnya dokter presiden mengatakan bahwa Trump tidak mengalami efek samping setelah dua pekan mengonsumsi obat malaria tersebut, yang dapat menyebabkan masalah jantung.
Awal pekan ini pemimpin dunia lainnya, Presiden Brazil Jair Bolsonaro, mengaku bahwa dirinya positif tertular virus corona dan sedang mengonsumsi hydroxychloroquine. Bolsonaro mendesak pemerintahannya agar menyediakan lebih banyak obat tersebut dan mengajak warga Brazil untuk mengonsumsi hydroxychloroquine baik sebagai pengobatan COVID-19 maupun sebagai langkah pencegahan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Presiden Bolivia Anez positif COVID-19
Baca juga: 124.193 WNI kembali ke Tanah Air akibat pandemi COVID
Baca juga: Pandemi, pemerintah masih beri kelonggaran WNA "overstay"
Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Atlet binaraga asal Desa Jambon Temanggung lolos ke ajang Mr Olympia Amerika
27 September 2024 14:06 WIB
Spesifikasi helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi, berusia 30 tahun
21 May 2024 10:32 WIB