Saat menyampaikan keterangan dalam jumpa pers kasus Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta, dia menjelaskan bahwa penambahan kasus COVID-19 paling banyak terjadi di Jawa Timur dengan 409 kasus baru disusul DKI Jakarta dengan 378 kasus baru.
Penambahan kasus COVID-19 juga terjadi di Sulawesi Selatan (180 kasus baru), Jawa Tengah (100 kasus baru), Sumatera Utara (87 kasus baru), Kalimantan Selatan (79 kasus baru), dan Jawa Barat (73 kasus baru).
"Hari ini, 18 provinsi melaporkan kasus baru di bawah 10 dan enam provinsi tanpa kasus sama sekali yaitu Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Lampung, dan Nusa Tenggara Timur," kata Achmad Yurianto.
Ia menjelaskan pula bahwa jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 juga bertambah, paling banyak di Jawa Timur (318) disusul DKI Jakarta (215), Sulawesi Selatan (176), Kalimantan Selatan (75), Jawa Tengah (50), Jawa Barat (28), dan Sumatera Utara (16).
Sementara jumlah pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah 66 menjadi total 3.535 orang.
Achmad Yurianto mengemukakan bahwa peningkatan kasus COVID-19 utamanya terjadi akibat ketidakdisiplinan warga menerapkan protokol kesehatan.
"Dari penelitian yang terus dilaksanakan para ahli, sekarang terlihat bahwa yang menyumbang kasus positif terbanyak adalah ketidakdisiplinan menggunakan masker. Ini menjadi penting. Oleh karena itu, kami mengingatkan kembali untuk menggunakan masker yang nyaman untuk digunakan," katanya.
"Selalu menggunakan masker," ia menekankan kembali.