Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, melakukan pemetaan guna mengetahui persebaran lokasi pasien yang positif terinfeksi COVID-19 di wilayah setempat.

"Tujuan kami untuk memetakan persebaran lokasi pasien yang positif terinfeksi COVID-19 hingga skala desa," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Hanung Wikantono di Banjarnegara, Selasa.

Dia menambahkan upaya ini juga diharapkan dapat membantu pemerintah kabupaten dalam memetakan daerah yang rawan kasus infeksi baru.

"Pemetaan ini diharapkan juga dapat menjadi bahan masukan bagi masyarakat Purbalingga untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi mandiri pada wilayahnya masing-masing," katanya.

Selain itu dia juga menambahkan pemetaan diperlukan untuk mengetahui wilayah mana yang aman untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

"Pemetaan juga dilakukan untuk mengetahui wilayah mana yang aman untuk melakukan pembelajaran tatap muka, namun demikian karena hingga saat ini masih terdapat penambahan kasus COVID-19 maka rencana pembelajaran tatap muka belum diberlakukan," katanya.

Dia menjelaskan rencana kegiatan belajar mengajar secara tatap muka ditunda sambil melihat perkembangan kasus COVID-19 di wilayah setempat.

"Sebelumnya Pemkab sudah menyiapkan dengan matang rencana pembelajaran tatap muka bagi anak-anak sekolah. Namun karena ada penambahan kasus COVID-19 maka rencana itu ditunda," katanya.

Dia menjelaskan pada saat ini ada 88 pasien positif COVID-19 di Purbalingga.

Dari 88 pasien tersebut 70 di antaranya sudah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah, satu orang meningga dunia, dan 17 lainnya masih dirawat intensif di fasilitas kesehatan," katanya.

Sementara itu dia menambahkan pihaknya hingga hari ini masih menggencarkan tes usap dan tes cepat secara massal guna menemukan dan menelusuri potensi orang tanpa gejala sebagai upaya mencegah penularan virus tersebut di wilayah ini.

Dia juga menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan kepada seluruh masyarakat.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga kembali meminta masyarakat untuk mengikuti dan mematuhi anjuran-anjuran pemerintah untuk selalu menggunakan masker, cuci tangan, jaga jarak fisik dan menghindari kerumunan.

"Dalam upaya mengatasi pandemi ini kami membutuhkan peran aktif masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, jadikan protokol pencegahan COVID-19 ini sebagai gaya hidup sehari-hari," katanya.