Presiden dorong Fakultas Kehutanan UGM berinovasi di era disrupsi
Jumat, 23 Oktober 2020 12:39 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan pidato dalam Rapat Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan UGM secara daring, Jumat. ANTARA/Luqman Hakim
Yogyakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo berharap Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) mampu mengembangkan inovasi di era disrupsi untuk memajukan sektor kehutanan di Indonesia.
"Saya yakin Fakultas Kehutanan UGM mampu mengembangkan inovasi-inovasi di era disrupsi sekarang ini, dan membajak disrupsi untuk lompatan kemajuan kehutanan Indonesia," kata Presiden Jokowi dalam Rapat Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan UGM secara daring dan dipantau di Yogyakarta, Jumat.
Menurut Presiden, ilmu kehutanan selalu menempati posisi sentral dalam mengelola hubungan masyarakat dengan alam, khususnya antara masyarakat dan hutan.
Saat ini, ujar Presiden, Indonesia memasuki era tarik-menarik yang berkepanjangan antara hutan dalam konsep agraris, konsep industrial, dan konsep pascaindustri.
Dalam kenyataannya, lanjut Jokowi, agrarisasi dan industrialisasi berbasis hutan masih merupakan sektor ekonomi yang paling penting.
Baca juga: ICW: Kerugian Negara Sektor Kehutanan Rp169,791 Triliun
Namun demikian, menurut dia, konsep agrarisasi dan industrialisasi tersebut sering dikontradiksikan dengan konsep pascaindustri yang cenderung konservasi dan konservatif.
"Dalam kaitan ini saya mengharapkan Fakultas Kehutanan UGM untuk mencarikan titik temu mencarikan jembatan ini tugas untuk dipelajari dan dikembangkan konsep baru ala UGM," kata Jokowi yang juga alumnus Fakultas Kehutanan UGM ini.
Salah satu solusi yang patut diperhitungkan, menurut Presiden, adalah pemanfaatan teknologi digital dengan mengembangkan "precision forestry". Teknologi itu mampu menghitung secara cermat dan tepat dengan penggunaan teknologi digital dan komputasi serta memanfaatkan data analitik dan pengembangan kecerdasan buatan.
"Dengan bantuan teknologi ini semangat gabungan antara penggunaan hutan dalam konsep agraris dan industri tanpa mengorbankan pascaindustri bisa kita kembangkan," tambahnya.
Baca juga: WWF-Asmindo Bantu Industri Kecil Kehutanan Peroleh SVLK
"Saya yakin Fakultas Kehutanan UGM mampu mengembangkan inovasi-inovasi di era disrupsi sekarang ini, dan membajak disrupsi untuk lompatan kemajuan kehutanan Indonesia," kata Presiden Jokowi dalam Rapat Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan UGM secara daring dan dipantau di Yogyakarta, Jumat.
Menurut Presiden, ilmu kehutanan selalu menempati posisi sentral dalam mengelola hubungan masyarakat dengan alam, khususnya antara masyarakat dan hutan.
Saat ini, ujar Presiden, Indonesia memasuki era tarik-menarik yang berkepanjangan antara hutan dalam konsep agraris, konsep industrial, dan konsep pascaindustri.
Dalam kenyataannya, lanjut Jokowi, agrarisasi dan industrialisasi berbasis hutan masih merupakan sektor ekonomi yang paling penting.
Baca juga: ICW: Kerugian Negara Sektor Kehutanan Rp169,791 Triliun
Namun demikian, menurut dia, konsep agrarisasi dan industrialisasi tersebut sering dikontradiksikan dengan konsep pascaindustri yang cenderung konservasi dan konservatif.
"Dalam kaitan ini saya mengharapkan Fakultas Kehutanan UGM untuk mencarikan titik temu mencarikan jembatan ini tugas untuk dipelajari dan dikembangkan konsep baru ala UGM," kata Jokowi yang juga alumnus Fakultas Kehutanan UGM ini.
Salah satu solusi yang patut diperhitungkan, menurut Presiden, adalah pemanfaatan teknologi digital dengan mengembangkan "precision forestry". Teknologi itu mampu menghitung secara cermat dan tepat dengan penggunaan teknologi digital dan komputasi serta memanfaatkan data analitik dan pengembangan kecerdasan buatan.
"Dengan bantuan teknologi ini semangat gabungan antara penggunaan hutan dalam konsep agraris dan industri tanpa mengorbankan pascaindustri bisa kita kembangkan," tambahnya.
Baca juga: WWF-Asmindo Bantu Industri Kecil Kehutanan Peroleh SVLK
Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan bersama ILO kenalkan program ke mahasiswa Undip Semarang
28 November 2024 20:25 WIB
Dekan FK Undip bantah mohon tarik pembekuan izin klinis di RSUP dr Kariadi
16 September 2024 10:41 WIB
Investigasi perundungan mahasiswi PPDS Undip, Kemenkes-RSUP dr Kariadi ikut bertanggung jawab
08 September 2024 16:31 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
UNDIP gelar pelatihan platform workspace LSEG tingkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen
20 February 2025 12:40 WIB