Sekarang bisa kirim uang via WhatsApp
Sabtu, 7 November 2020 9:55 WIB
WhatsApp luncurkan layanan pembayaran di India. about.fb.com
Jakarta (ANTARA) - Facebook meluncurkan layanan pembayaran WhatsApp untuk pengguna di India, setelah menerima persetujuan dari regulator negara tersebut.
Layanan ini pertama kali diluncurkan di India sebagai beta pada 2018, namun peluncuran secara penuh tertunda selama bertahun-tahun karena kekhawatiran soal privasi dan keamanan data. Ini menjadi penting peluncuran penting untuk pasar terbesar WhatsApp, rumah bagi sekitar 400 juta pengguna.
Dikutip dari The Verge, Sabtu, badan pengatur pembayaran ritel India (NPCI) memberikan persetujuan kepada WhatsApp, yang disambut baik oleh CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
"Sekarang Anda akan dapat dengan mudah mengirim uang ke teman dan keluarga Anda melalui WhatsApp semudah mengirim pesan," kata Zuckerberg.
Dia juga mengatakan pembayaran digital "sangat penting" selama pandemi global, karena menghilangkan kebutuhan untuk pertukaran uang tunai secara langsung.
Sistem pembayaran WhatsApp akan menggunakan infrastruktur pembayaran nasional India, yang dikenal dengan nama Unified Payments Interface atau UPI. Hal ini memungkinkan interoperabilitas antara berbagai aplikasi, yang juga digunakan oleh PhonePe Walmart dan Google Pay, dua penyedia pembayaran seluler UPI terbesar di India, dengan keduanya menguasai sekitar 40 persen pasar.
Namun, penyedia pembayaran digital di India akan menghadapi tantangan baru. Seperti yang dilaporkan oleh TechCrunch, NPCI juga mengumumkan bahwa mereka akan membatasi jumlah transaksi UPI yang dapat diproses oleh setiap layanan untuk "(melindungi) ekosistem UPI."
Ke depannya, tidak ada layanan yang diizinkan untuk memproses lebih dari 30 persen dari total volume transaksi UPI, tetapi tidak jelas bagaimana batasan ini akan diberlakukan.
WhatsApp akan membutuhkan waktu beberapa saat untuk mencapai batas ini, meskipun NPCI menjelaskan akan mengekang layanan pembayaran milik Facebook tersebut dari sejak awal.
Badan pengawas mengatakan WhatsApp hanya akan diizinkan untuk meluncurkan layanan secara "bertingkat," dimulai dengan "basis pengguna terdaftar maksimum" sebanyak 20 juta pelanggan UPI.
Dalam sebuah unggahan blog, Facebook mengatakan telah bekerja sama dengan lima "bank terkemuka" dalam layanan pembayaran barunya itu, yakni bersama ICICI Bank, HDFC Bank, Axis Bank, State Bank of India, dan Jio Payments Bank. UPI sendiri didukung oleh lebih dari 160 bank.
Layanan ini pertama kali diluncurkan di India sebagai beta pada 2018, namun peluncuran secara penuh tertunda selama bertahun-tahun karena kekhawatiran soal privasi dan keamanan data. Ini menjadi penting peluncuran penting untuk pasar terbesar WhatsApp, rumah bagi sekitar 400 juta pengguna.
Dikutip dari The Verge, Sabtu, badan pengatur pembayaran ritel India (NPCI) memberikan persetujuan kepada WhatsApp, yang disambut baik oleh CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
"Sekarang Anda akan dapat dengan mudah mengirim uang ke teman dan keluarga Anda melalui WhatsApp semudah mengirim pesan," kata Zuckerberg.
Dia juga mengatakan pembayaran digital "sangat penting" selama pandemi global, karena menghilangkan kebutuhan untuk pertukaran uang tunai secara langsung.
Sistem pembayaran WhatsApp akan menggunakan infrastruktur pembayaran nasional India, yang dikenal dengan nama Unified Payments Interface atau UPI. Hal ini memungkinkan interoperabilitas antara berbagai aplikasi, yang juga digunakan oleh PhonePe Walmart dan Google Pay, dua penyedia pembayaran seluler UPI terbesar di India, dengan keduanya menguasai sekitar 40 persen pasar.
Namun, penyedia pembayaran digital di India akan menghadapi tantangan baru. Seperti yang dilaporkan oleh TechCrunch, NPCI juga mengumumkan bahwa mereka akan membatasi jumlah transaksi UPI yang dapat diproses oleh setiap layanan untuk "(melindungi) ekosistem UPI."
Ke depannya, tidak ada layanan yang diizinkan untuk memproses lebih dari 30 persen dari total volume transaksi UPI, tetapi tidak jelas bagaimana batasan ini akan diberlakukan.
WhatsApp akan membutuhkan waktu beberapa saat untuk mencapai batas ini, meskipun NPCI menjelaskan akan mengekang layanan pembayaran milik Facebook tersebut dari sejak awal.
Badan pengawas mengatakan WhatsApp hanya akan diizinkan untuk meluncurkan layanan secara "bertingkat," dimulai dengan "basis pengguna terdaftar maksimum" sebanyak 20 juta pelanggan UPI.
Dalam sebuah unggahan blog, Facebook mengatakan telah bekerja sama dengan lima "bank terkemuka" dalam layanan pembayaran barunya itu, yakni bersama ICICI Bank, HDFC Bank, Axis Bank, State Bank of India, dan Jio Payments Bank. UPI sendiri didukung oleh lebih dari 160 bank.
Pewarta : Arindra Meodia
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SuperApp BYOND by BSI Resmi Diluncurkan! Hadirkan Layanan Komprehensif yang Semakin Nyaman & Aman Diakses
11 November 2024 20:03 WIB