Antisipasi erupsi Merapi, Candi Borobudur ditutup terpal
Rabu, 11 November 2020 15:08 WIB
Petugas Balai Konservasi Borobudur menutup stupa candi dengan terpal paulin untuk mengntisipasi erupsi Gunung Merapi. (ANTARA/Anis Efizudin)
Magelang (ANTARA) - Balai Konservasi Borobudur (BKB) menutup stupa dan lorong Candi Borobudur dengan terpal paulin untuk mengantisipasi erupsi Gunung Merapi yang saat ini status aktivitasnya meningkat dari Waspada menjadi Siaga.
Kepala BKB Wiwit Kasiyati di Magelang, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan BKB menutup stupa teras di lantai 8 sebanyak 32 stupa dan lantai lorong 1 keliling.
"Kita gelar cover ini sebagai upaya preventif. Kita melakukan tindakan preventif dan antisipasi agar nanti ketika terjadi erupsi dan arah abunya ke Magelang, Candi Borobudur sudah kita tutup dengan cover," katanya.
Ia menyampaikan terpal paulin tersebut sudah digelar di lorong lantai 1, sedangkan di lantai lainnya belum digelar tetapi sudah disiapkan di lokasi.
"Tidak semua ditutup, tetapi cover sudah siap di tempat. Jadi jika erupsi dan abunya mengarah ke Magelang, kita segera menutup stupa yang belum tertutup tersebut. Terpal ini tahan lama dan tidak merusak batu," katanya.
Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Kawasan Cagar Budaya Borobudur, Bramantara mengatakan dalam pengelolaan warisan budaya dunia mempunyai sistem manajemen pengelolaan bencana. Hal ini sebagai salah satu wujud tanggap terhadap bencana.
Ia mengatakan pengalaman erupsi Merapi tahun 2010 yang susah melakukan pembersihan, untuk itu sekarang memantau perkembangan.
"Pengalaman kemarin kita cukup susah melakukan pembersihan, Makanya saat ini kita terus memantau perkembangan Merapi," katanya.
Kepala BKB Wiwit Kasiyati di Magelang, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan BKB menutup stupa teras di lantai 8 sebanyak 32 stupa dan lantai lorong 1 keliling.
"Kita gelar cover ini sebagai upaya preventif. Kita melakukan tindakan preventif dan antisipasi agar nanti ketika terjadi erupsi dan arah abunya ke Magelang, Candi Borobudur sudah kita tutup dengan cover," katanya.
Ia menyampaikan terpal paulin tersebut sudah digelar di lorong lantai 1, sedangkan di lantai lainnya belum digelar tetapi sudah disiapkan di lokasi.
"Tidak semua ditutup, tetapi cover sudah siap di tempat. Jadi jika erupsi dan abunya mengarah ke Magelang, kita segera menutup stupa yang belum tertutup tersebut. Terpal ini tahan lama dan tidak merusak batu," katanya.
Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Kawasan Cagar Budaya Borobudur, Bramantara mengatakan dalam pengelolaan warisan budaya dunia mempunyai sistem manajemen pengelolaan bencana. Hal ini sebagai salah satu wujud tanggap terhadap bencana.
Ia mengatakan pengalaman erupsi Merapi tahun 2010 yang susah melakukan pembersihan, untuk itu sekarang memantau perkembangan.
"Pengalaman kemarin kita cukup susah melakukan pembersihan, Makanya saat ini kita terus memantau perkembangan Merapi," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
14 pengusaha - tokoh nasional jadi Dewan Penyantun Universitas Negeri Semarang
08 August 2024 21:30 WIB