Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang membuka peluang bagi pihak swasta untuk ikut berpartisipasi dalam ikut membangun aset milik pemerintah di Ibu Kota Jawa Tengah ini menyusul keterbatasan anggaran akibat pandemi COVID-19.

"Kami menawarkan aset-aset milik pemkot untuk bisa dikerjasamakan dengan pihak ketiga," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam siaran pers di Semarang, Selasa.

Menurut dia, pengalihan anggaran selama pandemi COVID-19 menyebabkan pemkot harus memutar otak untuk menjaga tren positif dalam pembangunan.

Melalui kerja sama dengan swasta ini, ia mengharapkan agresivitas dalam pembangunan Ibu Kota Jawa Tengah ini tetap terjaga.

Baca juga: Kudus luncurkan aplikasi "Si-Cantik" untuk deteksi aset pemerintah

Ia menyebut terdapat beberapa model kerja sama yang bisa dilakukan, seperti BOT (Build Operate Transfer), model sewa, atau program CSR.

Beberapa pembangunan yang memungkinkan dilakukan bersama sektor swasta, kata dia, misalnya pembangunan taman publik.

"Sepanjang sesuai aturan dan taat azas, tahun ini bisa dilakukan," katanya.

Baca juga: Rudyatmo minta masyarakat Surakarta jaga aset pemerintah dari anarkis