BBPBAP Jepara panen perdana ikan lele dengan budi daya sistem bioflok
Rabu, 3 Maret 2021 8:04 WIB
Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara Sugeng Raharjo bersama pembudidaya menunjukkan ikan lele yang dipanen perdana dari kolam Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Desa Bakalan, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Jawa Tengah, Selasa (2/3/2021). (ANTARA/HO-Dokumentasi.)
Jepara (ANTARA) - Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Jawa Tengah, melakukan panen perdana ikan lele yang pembudidayaannya menggunakan teknologi bioflok, sebagai salah satu alternatif usaha dan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk berusaha di bidang pembudidayaan ikan.
"Komoditas ikan lele memiliki nilai ekonomis sangat tinggi karena tidak memerlukan perawatan yang rumit dan penghasil protein yang tinggi berkisar 15-19 persen," kata Kepala BBPBAP Jepara Sugeng Raharjo di sela-sela panen perdana ikan lele di Desa Bakalan, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Selasa.
Dengan demikian, kata dia, kegiatan usaha pembudidayaan ikan lele sangat baik dilakukan untuk pemenuhan gizi masyarakat karena mudah dilakukan. Pada sisi lain, ikan lele juga memiliki harga jual yang terjangkau oleh masyarakat serta mudah didapatkan di pasaran.
Seiring tingginya minat masyarakat untuk melakukan kegiatan usaha pembudidayaan ikan lele dengan sistem bioflok, maka direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara mengalokasikan anggaran untuk kegiatan tersebut sebesar Rp1,4 miliar. Bantuan yang diberikan, berupa benih ikan lele, pakan ikan lele, obat-obatan dan vitamin, serta peralatan operasional budi daya ikan lele sistem bioflok.
Ia mengungkapkan dengan adanya bantuan tersebut, harapannya masyarakat semakin familiar dengan teknologi budi daya ikan lele sistem bioflok, sehingga nantinya produktivitas ikan lele semakin meningkat. Pemerintah juga mendorong adanya penguatan kelembagaan serta mendorong peningkatan kemampuan usaha bagi para penerima bantuan pemerintah tersebut.
Pada tahun anggaran 2020, lokasi bantuan sarana prasarana budi daya ikan lele sistem bioflok tersebar di lima kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, meliputi Kabupaten Jepara terdapat tiga paket bantuan untuk Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Taruna, Mina Mulia dan Bumdes Lestari, Kabupaten Kudus dan Grbobogan masing-masing satu paket untuk Pokdakan Mulya Jaya Kudus dan Pondok Pesantren Al-Madinah Groboga, Kabupaten Blora satu paket untuk Pondok Pesantren Al-Fatah dan Kabupaten Pati satu paket untuk Pokdakan Lele Jaya.
Penyaluran bantuan dimulai Juni hingga Desember 2020 dengan progres kegiatan sebesar 100 persen. Penebaran benihnya dilakukan di tujuh lokasi mulai tanggal 11-14 Desember 2020, sedangkan panen dimulai awal sampai akhir Maret 2021.
Jumlah total benih lele yang diserahkan sebanyak 168.000 ekor, masing-masing kelompok menerima 24.000 ekor dengan ukuran benih 6-7 sentimeter.
Para penerima bantuan juga mendapatkan bimbingan teknis terkait budi daya ikan lele sistem bioflok. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Field Trip budi daya ikan lele di Kebun Lele Farm Desa Besito, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Untuk menunjang kesuksesan program bantuan budi daya ikan lele sistem bioflok maka dilakukan monitoring dan evaluasi dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara berupa pendampingan teknis pemeliharaan, pengawasan budidaya, pengendalian penyakit, panen dan pascapanen.
Ketua Pokdakan Mina Taruna Desa Bakalan Istiyanto mengakui budi daya ikan lele sistem bioflok memang lebih hemat dalam hal penggunaan pakanya, dibandingkan dengan kolam besar. Pasalnya, sistem bioflok merupakan model pemeliharaan ikan lele dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah menjadi gumpalan kecil yang bermanfaat sebagai pakan alami ikan.
Selain itu, kata dia, lebih menghemat tempat dan penggunaan airnya juga demikian.
"Komoditas ikan lele memiliki nilai ekonomis sangat tinggi karena tidak memerlukan perawatan yang rumit dan penghasil protein yang tinggi berkisar 15-19 persen," kata Kepala BBPBAP Jepara Sugeng Raharjo di sela-sela panen perdana ikan lele di Desa Bakalan, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Selasa.
Dengan demikian, kata dia, kegiatan usaha pembudidayaan ikan lele sangat baik dilakukan untuk pemenuhan gizi masyarakat karena mudah dilakukan. Pada sisi lain, ikan lele juga memiliki harga jual yang terjangkau oleh masyarakat serta mudah didapatkan di pasaran.
Seiring tingginya minat masyarakat untuk melakukan kegiatan usaha pembudidayaan ikan lele dengan sistem bioflok, maka direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara mengalokasikan anggaran untuk kegiatan tersebut sebesar Rp1,4 miliar. Bantuan yang diberikan, berupa benih ikan lele, pakan ikan lele, obat-obatan dan vitamin, serta peralatan operasional budi daya ikan lele sistem bioflok.
Ia mengungkapkan dengan adanya bantuan tersebut, harapannya masyarakat semakin familiar dengan teknologi budi daya ikan lele sistem bioflok, sehingga nantinya produktivitas ikan lele semakin meningkat. Pemerintah juga mendorong adanya penguatan kelembagaan serta mendorong peningkatan kemampuan usaha bagi para penerima bantuan pemerintah tersebut.
Pada tahun anggaran 2020, lokasi bantuan sarana prasarana budi daya ikan lele sistem bioflok tersebar di lima kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, meliputi Kabupaten Jepara terdapat tiga paket bantuan untuk Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Taruna, Mina Mulia dan Bumdes Lestari, Kabupaten Kudus dan Grbobogan masing-masing satu paket untuk Pokdakan Mulya Jaya Kudus dan Pondok Pesantren Al-Madinah Groboga, Kabupaten Blora satu paket untuk Pondok Pesantren Al-Fatah dan Kabupaten Pati satu paket untuk Pokdakan Lele Jaya.
Penyaluran bantuan dimulai Juni hingga Desember 2020 dengan progres kegiatan sebesar 100 persen. Penebaran benihnya dilakukan di tujuh lokasi mulai tanggal 11-14 Desember 2020, sedangkan panen dimulai awal sampai akhir Maret 2021.
Jumlah total benih lele yang diserahkan sebanyak 168.000 ekor, masing-masing kelompok menerima 24.000 ekor dengan ukuran benih 6-7 sentimeter.
Para penerima bantuan juga mendapatkan bimbingan teknis terkait budi daya ikan lele sistem bioflok. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Field Trip budi daya ikan lele di Kebun Lele Farm Desa Besito, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Untuk menunjang kesuksesan program bantuan budi daya ikan lele sistem bioflok maka dilakukan monitoring dan evaluasi dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara berupa pendampingan teknis pemeliharaan, pengawasan budidaya, pengendalian penyakit, panen dan pascapanen.
Ketua Pokdakan Mina Taruna Desa Bakalan Istiyanto mengakui budi daya ikan lele sistem bioflok memang lebih hemat dalam hal penggunaan pakanya, dibandingkan dengan kolam besar. Pasalnya, sistem bioflok merupakan model pemeliharaan ikan lele dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah menjadi gumpalan kecil yang bermanfaat sebagai pakan alami ikan.
Selain itu, kata dia, lebih menghemat tempat dan penggunaan airnya juga demikian.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB
PLN pastikan kesiapan infrastruktur layanan kelistrikan andal jelang Nataru
09 December 2024 20:50 WIB