China: Manusia dan virus corona seperti Tom dan Jerry
Senin, 22 Maret 2021 14:20 WIB
Diorama yang menggambarkan situasi menegangkan saat penanganan pasien COVID-19 yang mulai mewabah pada akhir Desember 2019 hingga Januari 2020 menjadi salah satu koleksi Museum Anti-Epidemi di Wuhan, China, yang banyak menarik minat pengunjung. ANTARA/M. Irfan Ilmie
Beijing (ANTARA) - Pusat Pencegahan Penyakit Menular China (CDC) menyamakan hubungan manusia dengan virus corona seperti Tom dan Jerry dalam lakon kartun Disneyland.
"Hubungan manusia dan virus itu seperti Tom dan Jerry," kata Direktur CDC Gao Fu dikutip media setempat, Senin.
Ia menganggap vaksin masih menjadi senjata pamungkas melawan virus karena manusia hidup bersama virus di planet dunia ini.
COVID-19 merupakan virus corona jenis ketujuh yang menginfeksi manusia.
Jenis terbesar virus tersebut merupakan rekombinasi genetik yang menurut Gao berarti akan muncul lagi virus corona jenis baru pada masa-masa mendatang sehingga umat manusia akan menghadapi lebih banyak serangan dari virus corona.
Sejauh ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus corona jenis baru ini akan menghilang dan sangat mungkin hidup berdampingan dengan manusia, seperti gejala flu.
Sementara itu, Kepala Ilmuwan CDC Wu Zunyou berpendapat bahwa 70 hingga 80 persen masyarakat yang mendapatkan vaksin akan memberikan kekebalan komunitas sehingga pandemi pun bisa berakhir.
Menurut dia, setiap orang perlu memperoleh hak vaksinasi sehingga dia menyerukan kepada negara-negara maju untuk membantu negara-negara berkembang dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Kasus positif COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai angka 120 juta dengan jumlah kematian 2,7 juta kasus.
"Hubungan manusia dan virus itu seperti Tom dan Jerry," kata Direktur CDC Gao Fu dikutip media setempat, Senin.
Ia menganggap vaksin masih menjadi senjata pamungkas melawan virus karena manusia hidup bersama virus di planet dunia ini.
COVID-19 merupakan virus corona jenis ketujuh yang menginfeksi manusia.
Jenis terbesar virus tersebut merupakan rekombinasi genetik yang menurut Gao berarti akan muncul lagi virus corona jenis baru pada masa-masa mendatang sehingga umat manusia akan menghadapi lebih banyak serangan dari virus corona.
Sejauh ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa virus corona jenis baru ini akan menghilang dan sangat mungkin hidup berdampingan dengan manusia, seperti gejala flu.
Sementara itu, Kepala Ilmuwan CDC Wu Zunyou berpendapat bahwa 70 hingga 80 persen masyarakat yang mendapatkan vaksin akan memberikan kekebalan komunitas sehingga pandemi pun bisa berakhir.
Menurut dia, setiap orang perlu memperoleh hak vaksinasi sehingga dia menyerukan kepada negara-negara maju untuk membantu negara-negara berkembang dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Kasus positif COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai angka 120 juta dengan jumlah kematian 2,7 juta kasus.
Pewarta : M. Irfan Ilmie
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024