22.385 orang ikuti UTBK-SBMPTN di UNS
Senin, 12 April 2021 19:28 WIB
Rektor UNS Jamal Wiwoho saat meninjau pelaksanaan UTBK-SBMPTN di Kampus UNS Solo, Senin (12/4/2021). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Sebanyak 22.385 orang mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
"Jumlah peserta yang terdaftar di Pusat UTBK UNS adalah sebanyak 22.385 yang terdiri dari 10.765 pada gelombang I dan 11.620 pada gelombang II," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho usai peninjauan pelaksanaan UTBK-SBMPTN di Kampus UNS Solo, Senin.
Ia mengatakan UTBK di UNS dilaksanakan di 14 lokasi ujian yang terdiri atas 43 ruang dengan kapasitas total 830 peserta per sesi atau 1.660 peserta per hari yang terbagi dalam dua sesi.
Baca juga: 25.302 calon mahasiswa bersaing di UTBK Undip
Berdasarkan data, katanya, jumlah total sesi UTBK di UNS 27 sesi yang terdiri atas 13 sesi pada gelombang I dan 14 sesi pada gelombang II.
"UNS sendiri merupakan salah satu dari 74 pusat UTBK PTN di Indonesia," katanya.
Secara nasional, katanya, UTBK-SBMPTN pada 2021 diikuti 775.810 peserta. Angka ini naik dibandingkan dengan jumlah peserta UTBK 2020 yang 662.404 peserta.
Untuk UTBK gelombang pertama dilakukan pada 12-18 April dan gelombang kedua dilaksanakan 26 April-2 Mei.
Ia mengatakan UTBK-SBMPTN di hari pertama gelombang pertama berjalan lancar.
Jumlah peserta yang hadir mengikuti ujian pada sesi satu hari pertama 785 orang atau 94,58 dari seharusnya, sedangkan peserta yang tidak hadir 45 orang.
"Pada pelaksanaan ini nanti akan ada peserta berkebutuhan khusus, yaitu lima orang peserta tunanetra dan satu orang peserta tunadaksa. Peserta berkebutuhan khusus tuna netra akan difasilitasi dengan 'software' khusus dan pelaksanaannya akan dibantu oleh pendamping," katanya.
Ia mengatakan mengingat UTBK-SBMPTN dilakukan di tengah pandemi COVID-19, pihak kampus menyediakan fasilitas kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Berbagai upaya yang kami lakukan adalah seluruh lokasi ujian dilengkapi dengan 'thermogun', 'hand sanitizer', wastafel, dan ruang transit peserta yang ditata sesuai protokol kesehatan. Tata ruang UTBK diatur untuk menjaga jarak antarpeserta minimal 1,5 meter arah kanan kiri dan depan belakang serta selalu menggunakan masker. Ini dilakukan supaya tidak menjadikan klaster baru COVID-19," katanya.
Baca juga: UMP masih buka pendaftaran jalur UTBK dan SMART
"Jumlah peserta yang terdaftar di Pusat UTBK UNS adalah sebanyak 22.385 yang terdiri dari 10.765 pada gelombang I dan 11.620 pada gelombang II," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho usai peninjauan pelaksanaan UTBK-SBMPTN di Kampus UNS Solo, Senin.
Ia mengatakan UTBK di UNS dilaksanakan di 14 lokasi ujian yang terdiri atas 43 ruang dengan kapasitas total 830 peserta per sesi atau 1.660 peserta per hari yang terbagi dalam dua sesi.
Baca juga: 25.302 calon mahasiswa bersaing di UTBK Undip
Berdasarkan data, katanya, jumlah total sesi UTBK di UNS 27 sesi yang terdiri atas 13 sesi pada gelombang I dan 14 sesi pada gelombang II.
"UNS sendiri merupakan salah satu dari 74 pusat UTBK PTN di Indonesia," katanya.
Secara nasional, katanya, UTBK-SBMPTN pada 2021 diikuti 775.810 peserta. Angka ini naik dibandingkan dengan jumlah peserta UTBK 2020 yang 662.404 peserta.
Untuk UTBK gelombang pertama dilakukan pada 12-18 April dan gelombang kedua dilaksanakan 26 April-2 Mei.
Ia mengatakan UTBK-SBMPTN di hari pertama gelombang pertama berjalan lancar.
Jumlah peserta yang hadir mengikuti ujian pada sesi satu hari pertama 785 orang atau 94,58 dari seharusnya, sedangkan peserta yang tidak hadir 45 orang.
"Pada pelaksanaan ini nanti akan ada peserta berkebutuhan khusus, yaitu lima orang peserta tunanetra dan satu orang peserta tunadaksa. Peserta berkebutuhan khusus tuna netra akan difasilitasi dengan 'software' khusus dan pelaksanaannya akan dibantu oleh pendamping," katanya.
Ia mengatakan mengingat UTBK-SBMPTN dilakukan di tengah pandemi COVID-19, pihak kampus menyediakan fasilitas kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Berbagai upaya yang kami lakukan adalah seluruh lokasi ujian dilengkapi dengan 'thermogun', 'hand sanitizer', wastafel, dan ruang transit peserta yang ditata sesuai protokol kesehatan. Tata ruang UTBK diatur untuk menjaga jarak antarpeserta minimal 1,5 meter arah kanan kiri dan depan belakang serta selalu menggunakan masker. Ini dilakukan supaya tidak menjadikan klaster baru COVID-19," katanya.
Baca juga: UMP masih buka pendaftaran jalur UTBK dan SMART
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB