Semarang (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memastikan siap menyalurkan gas ke PT Aroma Kopikrim Indonesia dengan telah diselesaikannya Jumperline Tambaklorok dan penyaluran gas akan dilakukan langsung dari Lapangan Kepodang.

Kerja sama tersebut diawali dengan penandatanganan dokumen penyaluran gas antara PGN dengan PT Aroma Kopikrim Indonesia oleh Iwan Yuli, Group Head Sales and Operation Region III Jawa Bagian Tengah Timur dan Manager Operasi Arkof mewakili Direktur Utama Aroma Kopikrim Rukono, di Kantor PGN Semarang, Rabu.

Penyaluran gas ke PT Aroma Kopikrim yang merupakan industri yang bergerak di bidang pembuatan kopi instan, nondairy cream, dan foamer tersebut merupakan yang pertama dalam penyaluran gas pipa di Jawa Tengah karena sebelumnya selama ini gas bumi di Jawa Tengah disalurkan menggunakan moda nonpipa yakni CNG seperti di PRS Tambak Aji.

Baca juga: PGN resmikan Jumperline Tambaklorok

Gas untuk PT Aroma Kopikrim Indonesia akan dialirkan melalui pipa distribusi dengan volume gas sampai sekitar 2,5 BBTUD. 

"Pemenuhan gas pipa untuk Aroma Kopi dilakukan dengan diselesaikannya pipa Jumper Tambak Lorok, karena dengan pipa jumper tersebut pengaluran gas dari Lapangan Kepodang bisa lebih fleksibel untuk pelanggan komersial industri," jelas Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz.

PGN, lanjut Faris Aziz, juga berencana mengembangkan market di jalur Demak-Semarang-Kendal-Batang dengan moda pipa maupun nonpipa karena potensi gas pada pengembangan market jalur Demak-Semarang-Kendal-Batang diestimasikan sebesar 11-19 BBTUD di tahun 2023-2024 dan akan terus berkembang di sektor produksi kaca, food and baverages, tekstil, elektronik, dan lain-lain.

Faris berharap manfaat lebih dari gas bumi dapat menunjang optimasi produksi PT Aroma Kopi dan menurunkan biaya produksi dan efisiensi, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk Aroma Kopi. 

Pemenuhan gas PGN ke Aroma Kopikrim, tambah Faris, menjadi bentuk keseriusan PGN untuk memajukan Jawa Tengah melalui utilisasi gas bumi yang ke depannya akan terus dikembangkan.

"PGN besama Pertagas Niaga sebagai bagian dari Subholding Gas juga akan memanfaatkan Mother Station untuk memenuhi retail di Jawa Tengah sebesar 3,5 BBTUD. Di Mother Station, gas akan dikompres menjadi CNG dan disalurkan dengan moda nonpipa supaya bisa menjangkau pelanggan-pelanggan baru yang belum tersambung dengan pipa gas," tutup Faris.

Baca juga: Tandatangani MoU dengan JPEN, PGN siapkan pasokan dan infrastruktur gas bumi di Jateng
Baca juga: PGN finalisasi pembangunan interkoneksi pipa Gresem - Kalija