2.285 orang sembuh COVID-19 di Pekalongan
Sabtu, 12 Juni 2021 20:28 WIB
Seorang apartur sipil negara sedang menjalani tes cepat antigen. Hal itu, dilakukan oleh Pemkot Pekalongan sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19. ANTARA/Dok. Pribadi
Pekalongan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyebutkan berdasar data per 12 Juni 2021 sebanyak 2.285 orang dari 2.549 orang terpapar positif COVID-19 dinyatakan sembuh, sedang 115 orang menjalani isolasi mandiri dan dirawat, serta 149 meninggal dunia.
Kepala Dinkes Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Sabtu,
mengatakan bahwa puncak kasus COVID-19 mulai terjadi pada minggu ke-5 dan minggu ke-7 pasca-Lebaran 2021 karena tingginya mobilitas masyarakat selama libur Lebaran.
"Kasus COVID-19 saat ini penularannya cepat sekali dan sudah ada beberapa klaster baru yang muncul," katanya.
Lonjakan kasus COVID-19, kata dia, juga disebabkan dengan perilaku masyarakat yang belum memiliki kesadaran tinggi terhadap penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Kudus belum penuhi target
Ia mengatakan untuk menekan penyebaran COVID-19, tim satuan tugas (Satgas) secara masif dan aktif melakukan operasi yustisi, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), percepatan vaksinasi, hingga melakukan pelacakan kontak erat dengan orang yang terpapar COVID-19.
Selain itu, masyarakat juga agar lebih hati-hati dan waspada saat beraktivitas di luar rumah dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Jangan mengabaikan prokes karena ketika kita di luar rumah dengan tidak mematuhi protokol kesehatan maka bisa kemungkinan akan terpapar COVID-19 tanpa gejala," katanya.
Baca juga: 3.000 lansia dan pralansia di Kudus menjadi target vaksinasi COVID-19
Budiyanto mengatakan bagi orang lanjut usia maka penularan COVID-19 akan lebih mudah karena kormobid maupun sistem imunnya lebih lemah dibanding orang berusia muda.
"Oleh karena, mari kita bersinergi agar penularan dan penyebaran COVID-19 bisa ditekan secara optimal dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dan yang terpenting lagi dengan melakukan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas," katanya.
Baca juga: Perlu ketegasan untuk redam ledakan kasus Covid-19
Kepala Dinkes Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Sabtu,
mengatakan bahwa puncak kasus COVID-19 mulai terjadi pada minggu ke-5 dan minggu ke-7 pasca-Lebaran 2021 karena tingginya mobilitas masyarakat selama libur Lebaran.
"Kasus COVID-19 saat ini penularannya cepat sekali dan sudah ada beberapa klaster baru yang muncul," katanya.
Lonjakan kasus COVID-19, kata dia, juga disebabkan dengan perilaku masyarakat yang belum memiliki kesadaran tinggi terhadap penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Kudus belum penuhi target
Ia mengatakan untuk menekan penyebaran COVID-19, tim satuan tugas (Satgas) secara masif dan aktif melakukan operasi yustisi, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), percepatan vaksinasi, hingga melakukan pelacakan kontak erat dengan orang yang terpapar COVID-19.
Selain itu, masyarakat juga agar lebih hati-hati dan waspada saat beraktivitas di luar rumah dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Jangan mengabaikan prokes karena ketika kita di luar rumah dengan tidak mematuhi protokol kesehatan maka bisa kemungkinan akan terpapar COVID-19 tanpa gejala," katanya.
Baca juga: 3.000 lansia dan pralansia di Kudus menjadi target vaksinasi COVID-19
Budiyanto mengatakan bagi orang lanjut usia maka penularan COVID-19 akan lebih mudah karena kormobid maupun sistem imunnya lebih lemah dibanding orang berusia muda.
"Oleh karena, mari kita bersinergi agar penularan dan penyebaran COVID-19 bisa ditekan secara optimal dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dan yang terpenting lagi dengan melakukan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas," katanya.
Baca juga: Perlu ketegasan untuk redam ledakan kasus Covid-19
Pewarta : Kutnadi
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024