Solo (ANTARA) - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Surakarta berupaya mendorong produk usaha kecil dan menengah (UKM) dari Soloraya sehingga bisa bersaing dengan produk luar negeri.

"Selama ini pengiriman produk dari Soloraya banyak melalui Semarang, kalau ramai kan harus antre. Selain itu juga harus keluar biaya transportasi menuju ke sana," kata Kepala KPPBC Surakarta Budi Santosa di sela kegiatan kosolidasi barang ekspor dengan MSA Kargo Solo di Solo, Rabu.

Terkait hal tersebut, pihaknya menyambut upaya MSA Kargo menjadi konsolidator atau pengumpul barang ekspor untuk pelaku usaha di wilayah Soloraya. Upaya tersebut menjadi awal yang baik untuk mendorong ekspor di Solo dan sekitarnya.

"Kami berupaya  mendorong ekspor di wilayah Soloraya. Beberapa di antaranya, memberikan fasilitas bagi perusahaan di kawasan berikat kelas menengah dan besar. Sedangkan skala kecil dan menengah kami ada fasilitas KITE IKM. Itu adalah bentuk komitmen kami mendorong ekspor di wilayah Soloraya," katanya.

Dengan dikeluarkannya izin kepada MSA Kargo sebagai konsolidator barang ekspor, diharapkan bisa menekan biaya logistik yang harus dikeluarkan oleh pelaku usaha. Dengan demikian, dikatakannya, keringanan tersebut akan menjadi daya tarik untuk pelaku ekspor.

"Pelaku usaha bisa menekan harga jual dan bisa bersaing di pasar global," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Regional Manager Jawa Tengah Gandhi Yudi Widodo mengatakan perusahaan tersebut berinisiatif untuk membuka gudang di Solo karena melihat banyaknya UKM di Solo yang melakukan kegiatan ekspor namun masih menghadapi kendala.

"Salah satunya mereka belum mampu memenuhi satu kontainer ketika melakukan ekspor, makanya kami melakukan konsolidasi di sini. Tujuannya untuk mendukung pelaku usaha menggalakkan ekspor yang menjadi salah satu program pemerintah, jadi kami lebih ke UKM dan IKM agar industri kerakyatan meningkat dan tidak kalah bersaing dengan produk luar negeri," katanya.

Pada tahap awal ini ditargetkan pengiriman dari Soloraya sebanyak lima kontainer setiap minggunya. Terkait hal itu, dikatakannya, saat ini MSA Kargo terus aktif melakukan koordinasi ke pihak terkait salah satunya Dinas Perdagangan serta Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja.

"Selanjutnya dari data UKM dan IKM yang melakukan ekspor sendiri akan kami kunjungi untuk kemudian diarahkan. Dengan adanya MSA Kargo Solo harapannya bisa mengurangi biaya logistik sekitar 20-25 persen," katanya.