"Pada hari ini saya donor plasma yang kedua. Saya senang, 'aware' masyarakat mulai meningkat, saya tadi juga 'ngobrol' dengan dokter Anna (Kepala UDD PMI Kota Semarang, red) menyampaikan bahwa masyarakat sekarang sudah mulai sadar," katanya saat menjadi pendonor plasma konvalesen di kantor Unit Donor Darah PMI Kota Semarang, Selasa.
Menurut Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, kesadaran dan kepedulian masyarakat, terutama penyintas COVID-19 perlu terus ditingkatkan sebab bagi yang mau berdonor plasma konvalesen belum tentu bisa lolos pre-skrining.
Baca juga: Sosialisasi donor plasma konvalesen perlu diintensifkan
Baca juga: Epidemiolog ingatkan perlunya perkuat edukasi donor plasma melalui sinergitas
Pre-skrining dilakukan untuk mengetahui antibodi dalam tubuh, hasil negatif terhadap beberapa pemeriksaan keamanan darah, serta memenuhi standar pemeriksaan laboratorium sesuai dengan persyaratan.
"Ternyata tidak semua penyintas COVID-19 bisa diambil plasmanya untuk saudara, teman kita yang mengalami gejala atau mengalami COVID-19," ujarnya.
Dengan mempertimbangkan tidak semua penyintas COVID-19 yang hendak menjadi pendonor plasma konvalesen dinyatakan lolos pemeriksaan, maka Gus Yasin mengajak semua pimpinan, baik instansi pemerintah maupun swasta untuk memperhatikan stafnya yang sembuh dari COVID-19.
"Mereka diminta segera didata, mengingat waktu untuk bisa melakukan donor plasma hanya tiga bulan," katanya.
Motivasi kemanusiaan, lanjut Gus Yasin, harus semakin subur ditumbuhkan di masa pandemi COVID-19.
"Tolong jiwa kemanusiaan kita, kita tumbuhkan. Ini juga bagian dari sedekah menurut saya karena sedekah itu ada dari tenaga, keuangan, dan ini bagian dari sedekah kita untuk menambah amal kita," ujarnya.(LHP)