Brisbane perpanjang "lockdown", Sydney dijaga tentara
Senin, 2 Agustus 2021 12:25 WIB
Salah satu sudut kota Brisbane di Australia. visitbrisbane.com.au
Sydney (ANTARA) - Negara bagian Queensland, Australia, pada Senin memperpanjang penguncian wilayah (lockdown) di Brisbane, sementara tentara berpatroli di Sydney untuk menegakkan aturan tinggal di rumah.
Australia tengah berjuang menghentikan penyebaran varian Delta virus corona yang sangat menular.
Queensland mengatakan mereka telah mendeteksi 13 kasus baru penularan lokal COVID-19 dalam 24 jam terakhir, angka harian tertinggi di negara bagian itu dalam setahun.
Penguncian di Brisbane, kota terbesar ketiga di Australia, yang dijadwalkan berakhir pada Selasa, tetap akan diberlakukan sampai Minggu.
"Sekarang mulai jelas bahwa lockdown awal tidak akan cukup (menahan) wabah," kata Wakil Pemimpin Queensland Steven Miles kepada wartawan di Brisbane.
Kenaikan angka kasus baru di dua kota terbesar Australia itu terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap cara pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison menangani pandemi.
Meskipun program vaksinasi Australia telah tertinggal dari banyak negara maju lainnya, program tersebut sejauh ini lebih baik dalam menjaga angka kasus relatif tetap rendah, yaitu hanya sedikit di bawah 34.400 kasus.
Jumlah kematian di Sydney meningkat jadi 925, setelah seorang pria berusia 90-an meninggal akibat COVID-19.
Australia memberlakukan penguncian secara on-off di sejumlah kota setelah kemunculan varian Delta yang cepat menular, dan pembatasan semacam itu sepertinya akan tetap diterapkan hingga cakupan vaksinasi di negara itu mencapai tingkat yang lebih tinggi.
PM Morrison telah berjanji penguncian akan menjadi "kecil kemungkinannya" setelah negara itu memvaksin 70 persen penduduk berusia di atas 16 tahun.
Tingkat vaksinasi di Australia saat ini baru mencapai 19 persen, dan Morrison berharap dapat mencapai target 70 persen pada akhir tahun ini.
Penguncian di Brisbane dan sekitarnya diterapkan saat Sydney, kota terbesar Australia, memulai pekan keenam pemberlakuan perintah untuk tinggal di rumah.
New South Wales (NSW), negara bagian tempat Sydney berada, mengatakan pada Senin mereka mendeteksi 207 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir.
Pekan lalu, jumlah harian di negara bagian itu bertahan di dekat angka tertinggi dalam 16 bulan.
NSW mencatat lebih dari 3.500 kasus infeksi sejak wabah baru muncul pada Juni, ketika seorang pengemudi limusin tertular virus corona saat mengantar seorang kru maskapai asing.
Negara bagian itu telah meminta bantuan militer untuk menegakkan aturan pembatasan.
Sekitar 300 tentara yang tidak dilengkapi senjata dan di bawah komando kepolisian pada Senin mulai mendatangi rumah-rumah untuk memastikan warga yang terkonfirmasi positif menjalani isolasi mandiri.
Tentara juga menemani polisi berpatroli di jalan-jalan Sydney di mana sebagian besar kasus COVID-19 telah dilaporkan.
Potongan video yang beredar di internet memperlihatkan polisi menanyakan orang-orang yang berada di jalan-jalan sepi di Sydney tentang alasan mereka keluar rumah.
Sumber: Reuters
Australia tengah berjuang menghentikan penyebaran varian Delta virus corona yang sangat menular.
Queensland mengatakan mereka telah mendeteksi 13 kasus baru penularan lokal COVID-19 dalam 24 jam terakhir, angka harian tertinggi di negara bagian itu dalam setahun.
Penguncian di Brisbane, kota terbesar ketiga di Australia, yang dijadwalkan berakhir pada Selasa, tetap akan diberlakukan sampai Minggu.
"Sekarang mulai jelas bahwa lockdown awal tidak akan cukup (menahan) wabah," kata Wakil Pemimpin Queensland Steven Miles kepada wartawan di Brisbane.
Kenaikan angka kasus baru di dua kota terbesar Australia itu terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap cara pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison menangani pandemi.
Meskipun program vaksinasi Australia telah tertinggal dari banyak negara maju lainnya, program tersebut sejauh ini lebih baik dalam menjaga angka kasus relatif tetap rendah, yaitu hanya sedikit di bawah 34.400 kasus.
Jumlah kematian di Sydney meningkat jadi 925, setelah seorang pria berusia 90-an meninggal akibat COVID-19.
Australia memberlakukan penguncian secara on-off di sejumlah kota setelah kemunculan varian Delta yang cepat menular, dan pembatasan semacam itu sepertinya akan tetap diterapkan hingga cakupan vaksinasi di negara itu mencapai tingkat yang lebih tinggi.
PM Morrison telah berjanji penguncian akan menjadi "kecil kemungkinannya" setelah negara itu memvaksin 70 persen penduduk berusia di atas 16 tahun.
Tingkat vaksinasi di Australia saat ini baru mencapai 19 persen, dan Morrison berharap dapat mencapai target 70 persen pada akhir tahun ini.
Penguncian di Brisbane dan sekitarnya diterapkan saat Sydney, kota terbesar Australia, memulai pekan keenam pemberlakuan perintah untuk tinggal di rumah.
New South Wales (NSW), negara bagian tempat Sydney berada, mengatakan pada Senin mereka mendeteksi 207 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir.
Pekan lalu, jumlah harian di negara bagian itu bertahan di dekat angka tertinggi dalam 16 bulan.
NSW mencatat lebih dari 3.500 kasus infeksi sejak wabah baru muncul pada Juni, ketika seorang pengemudi limusin tertular virus corona saat mengantar seorang kru maskapai asing.
Negara bagian itu telah meminta bantuan militer untuk menegakkan aturan pembatasan.
Sekitar 300 tentara yang tidak dilengkapi senjata dan di bawah komando kepolisian pada Senin mulai mendatangi rumah-rumah untuk memastikan warga yang terkonfirmasi positif menjalani isolasi mandiri.
Tentara juga menemani polisi berpatroli di jalan-jalan Sydney di mana sebagian besar kasus COVID-19 telah dilaporkan.
Potongan video yang beredar di internet memperlihatkan polisi menanyakan orang-orang yang berada di jalan-jalan sepi di Sydney tentang alasan mereka keluar rumah.
Sumber: Reuters
Pewarta : Anton Santoso
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kualifikasi sepak bola Olimpiade digeser ke Sydney akibat wabah virus corona
27 January 2020 6:14 WIB, 2020
Keluar dari rumah sakit bintang pop Amerika Pink batalkan konser Sydney
09 August 2018 12:01 WIB, 2018