Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta fokus menjadikan Solo Technopark sebagai pusat kegiatan produktif sehingga fungsi STP sebelumnya untuk lokasi isolasi terpusat bakal dipindahkan ke tempat lain.

"STP sudah saya siapkan sebagai trade center, ada Shopee, Tokopedia, Bukalapak. Jadi jangan dipakai untuk isolasi," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jumat.

Ia mengatakan dipilihnya STP sebagai pusat kegiatan produktif karena lokasi yang berdekatan dengan sejumlah perguruan tinggi, di antaranya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

"Dengan demikian, bisa mewadahi otak anak-anak muda, harus bisa berinovasi. Mahasiswa bisa melakukan kegiatan produktif," katanya.

Selain itu, untuk mengoptimalkan lokasi tersebut pihaknya juga bisa menggandeng beberapa perusahaan swasta, termasuk agar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa naik kelas.

Ia mengatakan untuk STP sendiri akan berkonsep teknologi. Ke depan pihaknya akan terus mematangkan konsep tersebut.

Sementara itu, untuk lokasi isolasi terpusat, dikatakannya, akan menggunakan Graha Wisata. Apalagi, dikatakannya, untuk saat ini angka kasus COVID-19 di Solo terus mengalami penurunan sehingga secara bertahap lokasi isolasi terpusat akan ditutup dan dikembalikan ke fungsi semula.

"Dari enam lokasi isolasi terpusat, jumlah pasien 'nggak' sampai 200, yang dirawat di rumah sakit tinggal 100 orang. Secara bertahap kami tutup, termasuk sekolah-sekolah kami kembalikan ke fungsi awal. Sudah saya instruksikan kemarin, STP harus kosong, sekolah-sekolah harus kosong," katanya.

Ia mengatakan untuk Graha Wisata sendiri sementara ini akan digunakan sebagai sentra vaksinasi.

"Kalau vaksin sudah selesai ya kami jadikan sebagai tempat karantina lagi. Apalagi di sana kan tempatnya representatif, ada dua lantai. Selain itu juga tidak mengganggu proses belajar mengajar," katanya.***1***