Solo (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI Nadiem Makarim meminta mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merdeka dalam menentukan arah masa depan.

"Menjadi mahasiswa berarti kalian memiliki kemerdekaan lebih luas untuk menentukan arah masa depan," katanya pada Grand Opening dan Expo UKM yang diselenggarakan secara daring dalam rangka penyambutan mahasiswa baru UMS tahun 2021/2022 di Solo, Senin.

Menurut Mendikbudristek, mahasiswa Indonesia dapat mengikuti program kampus merdeka, melakukan studi independen, melakukan proyek kemanusiaan, dan mengikuti program pertukaran mahasiswa.

"Pengalaman itu menjadi kendaraan kalian untuk meraih mimpi di masa depan," katanya.

Oleh karena itu, Mendikbudristek meminta seluruh civitas akademika untuk ikut mewujudkan program Merdeka Belajar yang di dalamnya terdapat Kampus Merdeka.

Baca juga: Mendikbud: Pembelajaran tatap muka terbatas bisa dimulai sekarang

Kampus Merdeka sendiri merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan.

"Saya percaya kemerdekaan adalah napas pemuda, napas mahasiswa. Mari bergerak serentak, bersama mewujudkan merdeka belajar," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir ikut berpesan kepada mahasiswa agar dapat belajar dengan sungguh-sungguh dan dapat membawa misi Muhammadiyah.

"UMS merupakan kampus berkemajuan baik nasional maupun internasional, meskipun masih dalam kondisi pandemi semangat itu harus tetap tumbuh untuk mencari ilmu. Mahasiswa juga harus memiliki integritas sebagai modal meraih masa depan dan jangan lupa membawa misi Muhammadiyah," katanya.

Sementara itu, kegiatan masa ta'aruf mahasiswa baru UMS tersebut dilaksanakan mulai 23-28 Agustus 2021. Kegiatan dibuka dengan penyematan simbolis oleh Rektor UMS Sofyan Anif.

Baca juga: Mendikbud: PTM terbatas beda dengan masuk sekolah normal
Baca juga: Mendikbud: Setelah vaksinasi, sekolah terapkan pembelajaran tatap muka