Pemilik persewaan "sound system" di Magelang turun ke jalan
Senin, 30 Agustus 2021 21:32 WIB
Para pemilik persewaan "sound system"di wilayah Kabupaten Magelang turun ke jalan menawarkan peralatan usaha mereka. ANTARA/Anis Efizudin
Magelang (ANTARA) - Puluhan pemilik persewaan sound system, tenda, dan alat musik di Kabupaten Magelang,Jawa Tengah, yang menggelar aksi turun ke jalan menawarkan peralatan pesta atau hajatan untuk dijual.
"Aksi ini bertujuan untuk menawarkan peralatan sound system, tenda, dan lainnya yang hampir 2 tahun ini tidak pernah ada yang menyewa karena terdampak pandemi COVID-19," kata Koordinator Aksi Dody Nurochman di Magelang, Senin.
Mereka yang turun ke jalan tersebut tergabung dalam Paguyuban Prima, CSBM, dan Sound Gunung.
Di sepanjang jalan yang dilalui mulai dari Muntilan, Dukun, Ngluwar Mungkid, dan Borobudur, mereka membawa peralatan sound system, peralatana tenda, dan alat musik yang dibunyikan dengan keras sehingga mengundang perhatian masyarakat di sepanjang jalan yang dilalui.
Mereka menawarkan peralatan sound system, tenda dan alat musik untuk dijual karena selama pandemi mereka tidak pernah bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan.
Dody menuturkan di wilayah Kecamatan Dukun, Muntilan, Ngluwar, Mungkid, dan Borobudur sebenarnya terdapat seratusan pengusaha sound system.
Hampir 2 tahun ini nasib mereka memprihatinkan karena tidak ada yang menyewa seiring acara hajatan pernikahan untuk sementara dilarang digelar di masa PPKM ini.
Ia mengatakan selama pandemi tidak ada pemasukan dari sewa alat. Di sisi lain, bagi pengusaha persewaan sound system yang memiliki angsuran bank, tagihan terus berjalan.
"Bank tidak mau tahu soal angsuran dan kami juga butuh makan, membiayai anak sekolah dan lainnya," katanya.
Ia berharap pemerintah memberikan solusi terkait kondisi tersebut, yakni memberi kelonggaran izin penyelenggaraan hajatan bisa digelar.
"Kami berharap ada kelonggaran, hajatan diizinkan. Soal aturan protokol kesehatan kami siap," katanya.
Pemilik usaha Dody'Sound ini mengaku selama pandemi ini sudah menjual sejumlah perangkat sound system yang dimilikinya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan juga mengangsur kredit di bank.
"Aksi ini bertujuan untuk menawarkan peralatan sound system, tenda, dan lainnya yang hampir 2 tahun ini tidak pernah ada yang menyewa karena terdampak pandemi COVID-19," kata Koordinator Aksi Dody Nurochman di Magelang, Senin.
Mereka yang turun ke jalan tersebut tergabung dalam Paguyuban Prima, CSBM, dan Sound Gunung.
Di sepanjang jalan yang dilalui mulai dari Muntilan, Dukun, Ngluwar Mungkid, dan Borobudur, mereka membawa peralatan sound system, peralatana tenda, dan alat musik yang dibunyikan dengan keras sehingga mengundang perhatian masyarakat di sepanjang jalan yang dilalui.
Mereka menawarkan peralatan sound system, tenda dan alat musik untuk dijual karena selama pandemi mereka tidak pernah bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan.
Dody menuturkan di wilayah Kecamatan Dukun, Muntilan, Ngluwar, Mungkid, dan Borobudur sebenarnya terdapat seratusan pengusaha sound system.
Hampir 2 tahun ini nasib mereka memprihatinkan karena tidak ada yang menyewa seiring acara hajatan pernikahan untuk sementara dilarang digelar di masa PPKM ini.
Ia mengatakan selama pandemi tidak ada pemasukan dari sewa alat. Di sisi lain, bagi pengusaha persewaan sound system yang memiliki angsuran bank, tagihan terus berjalan.
"Bank tidak mau tahu soal angsuran dan kami juga butuh makan, membiayai anak sekolah dan lainnya," katanya.
Ia berharap pemerintah memberikan solusi terkait kondisi tersebut, yakni memberi kelonggaran izin penyelenggaraan hajatan bisa digelar.
"Kami berharap ada kelonggaran, hajatan diizinkan. Soal aturan protokol kesehatan kami siap," katanya.
Pemilik usaha Dody'Sound ini mengaku selama pandemi ini sudah menjual sejumlah perangkat sound system yang dimilikinya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari dan juga mengangsur kredit di bank.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Teliti "Intelligent Transportation System", dosen USM raih doktor di Undip
04 September 2024 20:54 WIB
Rusak jembatan demi truk sound, polisi tangkap 9 orang termasuk Kades Babatan Demak
09 April 2024 15:10 WIB
Tenaga surya membuat petani tetap berproduksi saat kekeringan melanda Cilacap
30 October 2023 22:34 WIB, 2023
Kilang Cilacap Didaulat sebagai percontohan implementasi Barrier Management System
13 July 2023 13:51 WIB, 2023
Polda Jateng siapkan "colling system", jaga situasi jelang Pemilu 2024
29 December 2022 14:25 WIB, 2022
Politeknik Negeri Cilacap manfaatkan surya dan angin untuk pembangkit listrik
25 October 2022 16:00 WIB, 2022
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Konsumsi listrik kendaraan EV di SPKLU meningkat 500 persen sepanjang Nataru
02 January 2025 11:01 WIB