Penghuni Rutan Surakarta dua kali lipat daya tampung
Rabu, 15 September 2021 16:53 WIB
Kepala Rumah Tahanan Surakarta, Urip D Yoga, (kanan) saat menerima bantuan obat-obatan, vitamen dan masker dari Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka (dua dari kanan), di Aula Rumah Tahanan Surakarta, Rabu 915/9.2021). ANTARA/Bambang D Marwoto
Solo (ANTARA) - Jumlah penghuni di Rumah Tahanan Surakarta, Jawa Tengah, saat ini melampaui dayang tampung rutan tersebut, kata Kepala Rumah Tahanan Surakarta Urip D. Yoga.
"Hunian Rutan Surakarta sudah kelebihan kapasitas sekitar 200 persen atau mencapai 635 warga binaan, baik berstatus tahanan maupun narapidana," katanya di Surakarta, Rabu.
Menurut dia, kapasitas ideal Rumah Tahanan Surakarta 293 orang namun sekarang jumlah penghuninya mencapai 635 orang, yang berasal dari wilayah hukum Sukoharjo, Karanganyar, dan Solo.
Rumah tahanan itu, kata dia, masih menerima tahanan jika sudah ada putusan hukum tetap dan mereka juga secara berkala sebulan sekali memindahkan tahanan ke LP lain.
Guna menghindari petaka kebakaran, dia bilang, petugas rumah tahanan secara rutin memeriksa ke blok-blok sel dan memeriksa instalasi-instalasi listrik.
"Kami juga terus secara rutin memeriksa kamar-kamar hunian warga binaan yang berpotensi menimbulkan api secara berkala dua jam sekali," katanya.
Selain itu, Rumah Tahanan Surakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran Surakarta dan mendapatkan dukungan delapan unit alat pemadam api ringan yang ditempatkan berbagai tempat strategi di dalam lingkungan rumah tahanan.
"Rutan Kelas 1 Surakarta sudah pernah melakukan simulasi jika terjadi kebakaran rutan sehingga alur evakuasi warga binaan sudah diatur oleh petugas jaga," katanya.
PT PLN di sana, kata dia, juga secara berkala memeriksa instalasi listrik setiap tiga bulan dan hal itu selalu didokumentasikan secara baik. "Kami antisipasi kebakaran rumah tahanan, sudah dilaksanakan terjadwal sehingga akan terkontrol setiap ada kejadian di dalam rumah tahanan," katanya.
"Hunian Rutan Surakarta sudah kelebihan kapasitas sekitar 200 persen atau mencapai 635 warga binaan, baik berstatus tahanan maupun narapidana," katanya di Surakarta, Rabu.
Menurut dia, kapasitas ideal Rumah Tahanan Surakarta 293 orang namun sekarang jumlah penghuninya mencapai 635 orang, yang berasal dari wilayah hukum Sukoharjo, Karanganyar, dan Solo.
Rumah tahanan itu, kata dia, masih menerima tahanan jika sudah ada putusan hukum tetap dan mereka juga secara berkala sebulan sekali memindahkan tahanan ke LP lain.
Guna menghindari petaka kebakaran, dia bilang, petugas rumah tahanan secara rutin memeriksa ke blok-blok sel dan memeriksa instalasi-instalasi listrik.
"Kami juga terus secara rutin memeriksa kamar-kamar hunian warga binaan yang berpotensi menimbulkan api secara berkala dua jam sekali," katanya.
Selain itu, Rumah Tahanan Surakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran Surakarta dan mendapatkan dukungan delapan unit alat pemadam api ringan yang ditempatkan berbagai tempat strategi di dalam lingkungan rumah tahanan.
"Rutan Kelas 1 Surakarta sudah pernah melakukan simulasi jika terjadi kebakaran rutan sehingga alur evakuasi warga binaan sudah diatur oleh petugas jaga," katanya.
PT PLN di sana, kata dia, juga secara berkala memeriksa instalasi listrik setiap tiga bulan dan hal itu selalu didokumentasikan secara baik. "Kami antisipasi kebakaran rumah tahanan, sudah dilaksanakan terjadwal sehingga akan terkontrol setiap ada kejadian di dalam rumah tahanan," katanya.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenkumham Jateng gelar penguatan penyelenggaraan layanan kesehatan pemasyarakatan
19 September 2024 8:27 WIB
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kemenkumham Jateng dampingi pemeriksaan indikasi geografis Kopi Arabika Java Semarang
16 December 2024 7:30 WIB