Jakarta (ANTARA) - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa meninjau pelayanan dan program kesehatan serta proses vaksinasi COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar, Jawa Tengah.
“Selain terus mendorong vaksinasi COVID-19, testing dan tracing juga sangat penting, ini kunci kita untuk menangani pandemi,” ujar Menteri Suharso dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Selain itu Menteri Suharso juga berdialog dengan warga tentang pelayanan kesehatan, utamanya fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS.
Dari RSUD Karanganyar, Suharso menyambangi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Ubigo, produsen molen ubi ungu yang didirikan secara patungan modal, Kelompok Usaha Bersama (KUBe) Batik Sekar Girilayu, penghasil batik secara tradisional, serta e-Warong Mojosongo Sentosa 2, warung kelontong yang berdiri sejak 2017.
Suharso menyampaikan bahwa UMKM dan KUBe di Solo terus berupaya agar tetap produktif, terlebih sebetulnya, sebelum COVID-19 melanda sehingga tingkat kemiskinan Solo Raya telah mengalami penurunan signifikan.
Pada 2020 Kabupaten Sukoharjo memiliki tingkat kemiskinan terendah yaitu 7,68 persen, sedangkan Kabupaten Sragen memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Solo Raya dengan angka 13,38 persen.
Sebagai upaya pemulihan ekonomi, pemerintah juga mendorong implementasi Program Keluarga Harapan yang diberikan ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hingga memberikan bantuan stimulan usaha Kelompok Usaha Bersama (KUBe). Peningkatan skala ekonomi dan perluasan pemasaran dimulai dari KPM yang diberikan bantuan sosial stimulan permodalan untuk KUBe. Selanjutnya, kelompok tersebut diberikan stimulan permodalan, pendampingan, hingga penyediaan sarana dan prasarana.
“Setelah itu, kami mendorong peningkatan skala ekonomi dan perluasan jaringan pemasaran sehingga terbentuk KUBe Berdaya,” kata Menteri Suharso.
Tak hanya itu, pemerintah memperluas jaringan pemasaran, strategi pengembangan UMKM meliputi standardisasi produk, penyederhanaan perizinan halal, Pangan Industri Rumah Tangga, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI).
Selain juga pembenahan dana penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro agar lebih tepat sasaran, pembukaan pembatasan mobilitas secara bertahap agar produksi dan penjualan bisa pulih, sinkronisasi kebijakan penanganan pandemi, peningkatan jumlah pelatihan pemasaran secara daring, serta peningkatan pembelian produk UMKM oleh pemerintah juga menjadi langkah penting bagi pengembangan UMKM Solo.