Jepara tebar 50.000 benih kepiting di kawasan mangrove
Senin, 20 September 2021 20:14 WIB
Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara (BBPBAP) Jepara, Jawa Tengah, melakukan penebaran 50.000 ekor benih kepiting di kawasan mangrove di Desa Panggung, Kecamatan Kedung, Senin (20/9/2021). (ANTARA/HO-BBPBAP Jepara).
Jepara (ANTARA) - Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara (BBPBAP) di Jawa Tengah menebar 50.000 benih kepiting di kawasan mangrove Kecamatan Kedung, Jepara, Senin.
Menurut Pelaksana tugas Kepala Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara Moh. Arifin di Jepara, penebaran benih kepiting tersebut untuk mendukung rencana pengembangan ekowisata 'Wana-Mina Omah Kepiting" di Desa Panggung, Kecamatan Kedung.
Dengan penebaran benih tersebut, dia berharap, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembudidaya perikanan, khususnya pembudidaya kepiting di Desa Panggung.
Teknis budidayanya dimulai dari hatchery atau pembenihan kepiting dan rajungan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara.
"Selanjutnya, sebagian benih kepiting hasil penetasan didistribusikan sebagai upaya kegiatan uji multilokasi di Desa Panggung. Penebaran benih kepiting tahap pertama sebanyak 5.000 ekor sudah dilakukan pada pertengahan Agustus 2021 di kawasan yang sama," ujarnya.
Baca juga: BBPBAP Jepara panen perdana ikan lele dengan budi daya sistem bioflok
Mengingat perkembangan benih cukup baik, kemudian penebaran dilanjutkan hari ini (20/9) sebanyak 50.000 ekor secara bertahap oleh BBPBAP Jepara, sembari menunggu pembuatan petakan budi daya di lahan mangrove seluas total kurang lebih 7.500 meter persegi.
Nantinya, kata dia, dibentuk kawasan eko wisata berbasis mangrove atau wisata omah kepiting di Desa Panggung. Selain dukungan benih ikan dan pendampingan, tim BBPBAP juga akan memfasilitasi penyusunan masterplan dan model pengembangan ekowisatanya.
"Jika di Kelurahan Kotawaru, Kabupaten Cilacap ada kampung kepiting, di Desa Wanasari, Kabupaten Tuban ada wisata mangrove dan budidaya kepiting serta ada kampung-kampung kepiting di daerah lainnya, hal ini berarti bukan tidak mungkin di Desa Panggung yang menjadi kawasan habitat asli kepiting, dapat merealisasikan 'Wisata Omah Kepiting'," ujarnya.
Untuk itu, dia berharap, dukungan semua pihak untuk bersama-sama memberikan sentuhan terbaiknya, sehingga bukan hal yang mustahil nantinya ada integrasi antara budi daya kepiting mulai dari pendederan kepiting, soka (crabhouse), pembesaran, hingga penggemukan kepiting dengan wisata mangrove ataupun integrasi dengan komoditas atau aset Pemkab Jepara lainnya.
Baca juga: BBPBAP Jepara bagikan ikan untuk warga terdampak COVID-19
Baca juga: BBPBAP Jepara siap sediakan indukan udang lokal berkualitas
Menurut Pelaksana tugas Kepala Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara Moh. Arifin di Jepara, penebaran benih kepiting tersebut untuk mendukung rencana pengembangan ekowisata 'Wana-Mina Omah Kepiting" di Desa Panggung, Kecamatan Kedung.
Dengan penebaran benih tersebut, dia berharap, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembudidaya perikanan, khususnya pembudidaya kepiting di Desa Panggung.
Teknis budidayanya dimulai dari hatchery atau pembenihan kepiting dan rajungan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara.
"Selanjutnya, sebagian benih kepiting hasil penetasan didistribusikan sebagai upaya kegiatan uji multilokasi di Desa Panggung. Penebaran benih kepiting tahap pertama sebanyak 5.000 ekor sudah dilakukan pada pertengahan Agustus 2021 di kawasan yang sama," ujarnya.
Baca juga: BBPBAP Jepara panen perdana ikan lele dengan budi daya sistem bioflok
Mengingat perkembangan benih cukup baik, kemudian penebaran dilanjutkan hari ini (20/9) sebanyak 50.000 ekor secara bertahap oleh BBPBAP Jepara, sembari menunggu pembuatan petakan budi daya di lahan mangrove seluas total kurang lebih 7.500 meter persegi.
Nantinya, kata dia, dibentuk kawasan eko wisata berbasis mangrove atau wisata omah kepiting di Desa Panggung. Selain dukungan benih ikan dan pendampingan, tim BBPBAP juga akan memfasilitasi penyusunan masterplan dan model pengembangan ekowisatanya.
"Jika di Kelurahan Kotawaru, Kabupaten Cilacap ada kampung kepiting, di Desa Wanasari, Kabupaten Tuban ada wisata mangrove dan budidaya kepiting serta ada kampung-kampung kepiting di daerah lainnya, hal ini berarti bukan tidak mungkin di Desa Panggung yang menjadi kawasan habitat asli kepiting, dapat merealisasikan 'Wisata Omah Kepiting'," ujarnya.
Untuk itu, dia berharap, dukungan semua pihak untuk bersama-sama memberikan sentuhan terbaiknya, sehingga bukan hal yang mustahil nantinya ada integrasi antara budi daya kepiting mulai dari pendederan kepiting, soka (crabhouse), pembesaran, hingga penggemukan kepiting dengan wisata mangrove ataupun integrasi dengan komoditas atau aset Pemkab Jepara lainnya.
Baca juga: BBPBAP Jepara bagikan ikan untuk warga terdampak COVID-19
Baca juga: BBPBAP Jepara siap sediakan indukan udang lokal berkualitas
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kunjungi Kampoeng Kepiting, Dirut KPI dorong semangat kemandirian dan ketahanan energi
29 November 2024 18:16 WIB
Kilang Pertamina Cilacap promosikan Kampoeng Kepiting dengan sepeda santai
12 October 2024 15:46 WIB
Ini yang dilakukan Kilang Cilacap lengkapi wisata Kampoeng Kepiting Kutawaru
29 January 2024 20:32 WIB
Kampoeng Kepiting Kutawaru binaan Pertamina Cilacap raih Satria Brand Award 2022
28 July 2022 14:45 WIB, 2022
PT Suzuki Finance digugat ke pengadilan gara-gara 1,5 ton kepiting busuk
24 March 2022 21:52 WIB, 2022