Unsiq Wonosobo rintis kampung laboratorium kreatif berbasis limbah
Sabtu, 2 Oktober 2021 15:23 WIB
Unsiq Wonosobo menghibahkan 50 cassing CPU (komputer) bekas di Dusun Langgeng, Desa Karang Luhur, Kertek, Kabupaten Wonosobo untuk merintis kampung laboratorium kreatif berbasis limbah. ANTARA/HO - Unsiq Wonosobo
Wonosobo (ANTARA) - Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M)Universitas Sains Al-qur'an (Unsiq) Wonosobo, Jawa Tengah, merintis kampung laboratorium kreatif berbasis limbah di Dusun Langgeng, Desa Karang Luhur, Kertek, Kabupaten Wonosobo.
"Sebagai awal program yang kami namakan Kampung Langgeng Bebrayan ini, kami menghibahkan 50 cassing CPU (komputer) bekas," kata Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Unsiq Achmad Affandi di Wonosobo, Sabtu.
Ia mengatakan di Dusun Langgeng terdapat 46 keluarga, mayoritas mereka bekerja sebagai pengumpul rongsok (limbah).
Melalui program Kampung Langgeng Bebrayan, katanya akan mengubah suasana kampung tersebut menjadi suasana ruang belajar terbuka, mulai dari membuat kerajinan berbasis limbah, ruang belajar teknologi informasi, dan sebagai pusat kegiatan pengelolaan limbah.
"Hibah limbah ini sebagai awalan bahwa nantinya LP3M Unsiq akan menggandeng pusat studi teknologi informasi untuk membuat kawasan Dusun Langgeng sebagai laboratorium kreatif berbasis limbah," katanya.
Menurut dia beberapa kali pihak Unsiq melakukan pendekatan dengan warga Langgeng dan LP3M melihat bahwa dusun ini memiliki potensi sebagai tempat belajar dan sudah seharusnya universitas dan akademisi terjun ke masyarakat bukan hanya menunggu masyarakat datang ke universitas.
Ia menuturkan tidak semua masyarakat dapat mengenyam pendidikan tinggi dan sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi sudah jelas, bahwa akademisi memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan sumber daya manusia menjadi lebih baik.
"Sebagai awal program yang kami namakan Kampung Langgeng Bebrayan ini, kami menghibahkan 50 cassing CPU (komputer) bekas," kata Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Unsiq Achmad Affandi di Wonosobo, Sabtu.
Ia mengatakan di Dusun Langgeng terdapat 46 keluarga, mayoritas mereka bekerja sebagai pengumpul rongsok (limbah).
Melalui program Kampung Langgeng Bebrayan, katanya akan mengubah suasana kampung tersebut menjadi suasana ruang belajar terbuka, mulai dari membuat kerajinan berbasis limbah, ruang belajar teknologi informasi, dan sebagai pusat kegiatan pengelolaan limbah.
"Hibah limbah ini sebagai awalan bahwa nantinya LP3M Unsiq akan menggandeng pusat studi teknologi informasi untuk membuat kawasan Dusun Langgeng sebagai laboratorium kreatif berbasis limbah," katanya.
Menurut dia beberapa kali pihak Unsiq melakukan pendekatan dengan warga Langgeng dan LP3M melihat bahwa dusun ini memiliki potensi sebagai tempat belajar dan sudah seharusnya universitas dan akademisi terjun ke masyarakat bukan hanya menunggu masyarakat datang ke universitas.
Ia menuturkan tidak semua masyarakat dapat mengenyam pendidikan tinggi dan sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi sudah jelas, bahwa akademisi memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan sumber daya manusia menjadi lebih baik.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Limbah kayu pabrik di Temanggung terbakar, Dusun Lotermas terbungkus asap pekat
02 September 2024 15:55 WIB
Petasol, bahan bakar dari limbah plastik dukungan Pemkot Semarang untuk nelayan
04 June 2024 6:24 WIB
Pertamina Patra Niaga JBT berlatih kedaruratan pengelolaan limbah B3 di Cilacap
17 May 2024 8:15 WIB