Melalui siaran pers yang diterima ANTARA di Semarang, Selasa, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jateng Widi Hartanto mengatakan bahwa KLHK mengganjar ikhtiar provinsi yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo dan Wagub Taj Yasin Maimoen ini dengan Piagam Apresiasi Pembina Kampung Proklim 2021.
Menurut dia, piagam penghargaan ini menjadi yang keempat kali diterima oleh Pemprov Jateng sejak 2017.
Ia menyebut hingga saat ini jumlah Kampung Proklim di Jateng sudah mencapai 525 titik.
"Dari Jawa Tengah hadir pula dua desa yang menerima trofi Proklim Lestari yakni Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali dan Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang. Dua desa itu memperoleh penghargaan tertinggi," ujarnya.
Baca juga: Penghargaan Proklim motivasi masyarakat cegah pemanasan global.
Kedua desa tersebut berhasil mengurangi emisi gas rumah tangga dan memerangi perubahan iklim seperti Desa Sruni yang berhasil membuat biogas dari limbah kotoran sapi, warga Desa Sambak kompak membuat biogas dari limbah industri tahu rumahan.
"Desa Sruni selama lima tahun ini sudah tidak bergantung pada droping air bersih. Begitu pula Desa Sambak yang sukses menangani limbah tahu jadi energi terbarukan," katanya.
Selain menyabet penghargaan di atas, lima daerah di Jawa Tengah juga diganjar sebagai penerima trofi kategori Proklim Utama yakni Dusun Lempong, Pucung, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, RW 03 Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.
Kemudian, RW 02 Kelurahan Laweyan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Desa Sawangan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, dan Dusun Muntang, Kecamatan Kemangkun, Kabupaten Purbalingga.
Selain itu, Pemkab Pati dan Pemkab Magelang juga didapuk sebagai pembina kampung Proklim tingkat kabupaten, dan 16 wilayah lainnya menerima Sertifikat Proklim Kategori utama.(LHP)
Baca juga: Pemkot Magelang dukung "Jateng Gayeng Telung Ng" melalui Proklim