Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menggandeng sejumlah perusahaan melakukan kegiatan pengasapan disinfektan dengan sasaran 35 pondok pesantren untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa kegiatan pengasapan disinfektan pada 35 ponpes tersebut dimulai hari ini sedangkan selanjutnya dilakukan bertahap.

"Kami menyambut baik dengan adanya kegiatan itu meski sejak dua hari terakhir ini tercatat Kota Pekalongan sudah nol kasus COVID-19. Ini artinya tidak ada pasien terkonfirmasi positif COVID-19 baik yang dirawat maupun menjalani isolasi mandiri," katanya.

Ia mengatakan pengasapan disinfektan ini dipastikan tidak akan berbahaya bagi manusia maupun hewan ternak karena bahan yang terkandung di dalamnya aman dan dikhususkan hanya untuk membunuh kuman dan bakteri, serta virus dalam waktu 30 detik.

"Pengasapan disinfektan ini kami jamin aman dan tidak berbahaya bagi manusia maupun hewan, dalam arti jika ada orang di situ pun pada saat petugas melakukan 'fogging' (pengasapan) tetap aman. Kami minta masyarakat maupun santri ponpes tidak perlu takut (dilakukan pengasapan, red.)," katanya.

Ia mengatakan pelaksanaan pengasapan disinfektan tersebut akan dimulai di Ponpes Syafi'i Akrom Jenggot karena bersamaan adanya kegiatan vaksinasi dosis kedua.

"Setelah dari Ponpes Syafi'i Akrom, kegiatan pengasapan disinfektan akan dilanjutkan ke pondok pesantren lainnya. Kami berharap dengan adanya pengasapan itu penyebaran COVID-19 dapat ditekan," katanya.

Afzan yang akrab disapa Aaf ini, mengatakan meski saat ini kondisi daerah sudah nol kasus COVID-19 masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan disiplin memakai masker, mencuci tangan dengan menggunakan sabun, dan jaga jarak.

"Meski kasus COVID-19 sudah melandai, kita tidak boleh abai mematuhi protokol kesehatan karena kasus penyebaran COVID-19 belum selesai," katanya.