Dua seniman Cilacap juara III Bhayangkara Mural Festival
Minggu, 31 Oktober 2021 20:01 WIB
Fareza Ramadhan Azhari dan Bagus Jati Priandaru menerima hadiah sebagai jura tiga lomba Bhyangkara Mural Festival 2021. Dok. Polda Jateng
Semarang (ANTARA) - Desainer grafis Fareza Ramadhan Azhari dan Bagus Jati Priandaru meraih juara III pada lomba Bhayangkara Mural Festival tingkat nasional.
Dua penuda asal Cilacap itu membawa pulang hadiah dari Kapolri berupa piala, sertifikat, dan uang Rp20 juta.
Dalam lomba Bhayangkara Mural Festival tingkat nasional yang diadakan di Mabes Polri itu, dua seniman visual itu adu kreasi bersama 79 peserta dari seluruh Indonesia. Menghadapi banyaknya pesaing, keduanya mengaku tidak grogi karena sejak awal kegiatan berusaha tampil tanpa beban.
"Sejak ikut di tingkat Jateng kami hanya berusaha tampil maksimal, tidak terlalu berpikir harus juara," ungkap Fahreza, Minggu (31/10) sore seperti dikutip dari Humas Polda Jateng.
Pria yang akrab dipanggil Reza ini menambahkan dirinya tak menyangka karyanya bisa mewakili Jateng dan sukses meraih juara tiga di tingkat nasional. Ketika panitia Bhayangkara Mural Festival Nasional mengumumkan hasil, dia mengaku sempat pesimis.
"Ketika (juara) harapan tujuh sampai harapan satu diumumkan, saya langsung pesimistis. Batin saya mengatakan peluang untuk meraih sepuluh besar sudah tertutup. Tahunya, ketika panitia mengumumkan bahwa juara tiga dari Cilacap, saya langsung kaget. Benar-benar tak menyangka," kata Reza.
Persaingan di tingkat nasional, tambah lajang 26 tahun ini, cukup ketat. Karya peserta lain sangat variatif dan bagus. Dia pun memuji hasil karya juara pertama dan dua yang diraih peserta dari Jakarta dan Papua.
Sementara Bagus merasa surprised dengan kemenangannya ini. Karya para peserta yang tampil dinilainya cukup kompetitif dan kreatif.
"Lebih tepatnya, saya amat tidak menyangka sampai dapat meraih juara tiga. Peserta lain sangat bagus, ada yang bertema kritis dan desainnya juga luar biasa. Apalagi ini kompetisi tingkat nasional bukan lagi tingkat daerah," ungkap pria yang bekerja sebagai graphic designer freelance ini.
Atas keberhasilannya meraih juara tiga, Reza dan Bagus berhak atas piala dan sertifikat serta uang Rp20 juta dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Rencana hadiah akan dibelikan iPad untuk menunjang kerja saya sehari-hari," ungkap Reza yang sehari-hari desainer grafis di Abata Printing Cilacap ini.
Bagus mengaku akan menabung sebagian uang hadiah lomba untuk keperluan sehari-hari.
Dalam keseharian, Reza cukup dikenal dalam komunitas seni di Cilacap, khususnya seni grafiti. Tak hanya jadi pegiat seni, Reza juga sering tampil menjadi juri dalam kompetisi tingkat lokal di Cilacap. Sementara Bagus, mengaku menggeluti desain grafis dan biasa menawarkan produknya lewat internet.
"Saya terbiasa membuat desain lukis untuk kafe atau hotel yang saya upload lewat internet. Sejauh ini konsumennya semua orang luar negeri, tak ada yang dari Indonesia," ungkap Bagus. ***
Dua penuda asal Cilacap itu membawa pulang hadiah dari Kapolri berupa piala, sertifikat, dan uang Rp20 juta.
Dalam lomba Bhayangkara Mural Festival tingkat nasional yang diadakan di Mabes Polri itu, dua seniman visual itu adu kreasi bersama 79 peserta dari seluruh Indonesia. Menghadapi banyaknya pesaing, keduanya mengaku tidak grogi karena sejak awal kegiatan berusaha tampil tanpa beban.
"Sejak ikut di tingkat Jateng kami hanya berusaha tampil maksimal, tidak terlalu berpikir harus juara," ungkap Fahreza, Minggu (31/10) sore seperti dikutip dari Humas Polda Jateng.
Pria yang akrab dipanggil Reza ini menambahkan dirinya tak menyangka karyanya bisa mewakili Jateng dan sukses meraih juara tiga di tingkat nasional. Ketika panitia Bhayangkara Mural Festival Nasional mengumumkan hasil, dia mengaku sempat pesimis.
"Ketika (juara) harapan tujuh sampai harapan satu diumumkan, saya langsung pesimistis. Batin saya mengatakan peluang untuk meraih sepuluh besar sudah tertutup. Tahunya, ketika panitia mengumumkan bahwa juara tiga dari Cilacap, saya langsung kaget. Benar-benar tak menyangka," kata Reza.
Persaingan di tingkat nasional, tambah lajang 26 tahun ini, cukup ketat. Karya peserta lain sangat variatif dan bagus. Dia pun memuji hasil karya juara pertama dan dua yang diraih peserta dari Jakarta dan Papua.
Sementara Bagus merasa surprised dengan kemenangannya ini. Karya para peserta yang tampil dinilainya cukup kompetitif dan kreatif.
"Lebih tepatnya, saya amat tidak menyangka sampai dapat meraih juara tiga. Peserta lain sangat bagus, ada yang bertema kritis dan desainnya juga luar biasa. Apalagi ini kompetisi tingkat nasional bukan lagi tingkat daerah," ungkap pria yang bekerja sebagai graphic designer freelance ini.
Atas keberhasilannya meraih juara tiga, Reza dan Bagus berhak atas piala dan sertifikat serta uang Rp20 juta dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Rencana hadiah akan dibelikan iPad untuk menunjang kerja saya sehari-hari," ungkap Reza yang sehari-hari desainer grafis di Abata Printing Cilacap ini.
Bagus mengaku akan menabung sebagian uang hadiah lomba untuk keperluan sehari-hari.
Dalam keseharian, Reza cukup dikenal dalam komunitas seni di Cilacap, khususnya seni grafiti. Tak hanya jadi pegiat seni, Reza juga sering tampil menjadi juri dalam kompetisi tingkat lokal di Cilacap. Sementara Bagus, mengaku menggeluti desain grafis dan biasa menawarkan produknya lewat internet.
"Saya terbiasa membuat desain lukis untuk kafe atau hotel yang saya upload lewat internet. Sejauh ini konsumennya semua orang luar negeri, tak ada yang dari Indonesia," ungkap Bagus. ***
Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Peringati HUT Bhayangkara, Polres Wonosobo adakan jalan sehat dan senam bersama
28 June 2024 16:02 WIB