Bukittinggi mencontoh keberhasilan Solo dalam produksi batik
Senin, 15 November 2021 12:15 WIB
Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani saat memberikan penjelasan terkait Kota Solo kepada rombongan kunjungan kerja dari Pemkot Bukittinggi di Solo, Senin (15/11/2021). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat berencana mencontoh keberhasilan Solo dalam produksi batik dengan meminta pengrajin lokal untuk belajar warisan budaya tersebut mulai tahun depan.
"Kunjungan kami ke sini dalam rangka menjajaki kerja sama produksi batik dan pemasaran. Ini tahapan awal ke sini, bagaimana cara memproduksi batik agar produknya bisa go nasional dan internasional," kata Wali Kota Bukittinggi Erman Safar di Solo, Senin.
Melalui program tersebut nantinya ia juga ingin menjadikan pembatik lokal menjadi lebih profesional bahkan juga mengantongi sertifikasi seperti yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta.
Baca juga: Dekranasda Jateng luncurkan Batik Lasemku
"Tadi pak sekda mengatakan di sini ada sertifikasi pembatik di Solo Technopark," katanya.
Mengenai keberadaan batik di Bukittinggi sendiri, dikatakannya, sudah mulai muncul namun kualitasnya belum sebaik Solo. Selain itu, varian batik yang diproduksi juga belum banyak.
"Bahkan kami masih main di harga menengah, belum ada yang sampai puluhan juta. Baru Rp1 jutaan," katanya.
Selain itu, motif batik di Bukittinggi belum memiliki pakem dan mengandung filosofi. Ia mengatakan hal tersebut berbeda dengan batik asal Solo yang sarat akan filosofi.
"Dan ada beberapa motif yang ada aturan pemakaiannya. Itu yang ingin kami dapatkan di Solo," katanya.
Terkait dengan keinginannya agar pembatik lokal belajar dengan pembatik asal Solo, ia berharap agar para pengrajin asal Bukittinggi bisa mengikuti arahan dari Solo.
"Karena kami mulai dari nol, pertukaran (pengrajin batik) nanti pasti kami lakukan karena kami ada anggaran di tahun 2022 untuk membawa tokoh-tokohnya, simpul-simpulnya kemudian diajarkan ke Bukittinggi, kemudian dievaluasi pak wali kota," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi atas kunjungan kerja tersebut.
"Terima kasih Solo dipercaya dijadikan role model untuk kerajinan batik. Beliau (Wali Kota Bukittinggi) ingin mempelajari proses batik di Solo. Tadi juga sudah kami datangkan pengusaha dan seniman batik di Solo untuk transfer of knowledge. Kami bisa sharing pengetahuan, nantinya di Bukittinggi juga akan ada kampung batik," katanya.
Baca juga: Perajin batik Kudus rasakan manfaat ikuti pameran di luar negeri
Baca juga: HRB ajak masyarakat lebih mengenal batik beserta filosofinya
"Kunjungan kami ke sini dalam rangka menjajaki kerja sama produksi batik dan pemasaran. Ini tahapan awal ke sini, bagaimana cara memproduksi batik agar produknya bisa go nasional dan internasional," kata Wali Kota Bukittinggi Erman Safar di Solo, Senin.
Melalui program tersebut nantinya ia juga ingin menjadikan pembatik lokal menjadi lebih profesional bahkan juga mengantongi sertifikasi seperti yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta.
Baca juga: Dekranasda Jateng luncurkan Batik Lasemku
"Tadi pak sekda mengatakan di sini ada sertifikasi pembatik di Solo Technopark," katanya.
Mengenai keberadaan batik di Bukittinggi sendiri, dikatakannya, sudah mulai muncul namun kualitasnya belum sebaik Solo. Selain itu, varian batik yang diproduksi juga belum banyak.
"Bahkan kami masih main di harga menengah, belum ada yang sampai puluhan juta. Baru Rp1 jutaan," katanya.
Selain itu, motif batik di Bukittinggi belum memiliki pakem dan mengandung filosofi. Ia mengatakan hal tersebut berbeda dengan batik asal Solo yang sarat akan filosofi.
"Dan ada beberapa motif yang ada aturan pemakaiannya. Itu yang ingin kami dapatkan di Solo," katanya.
Terkait dengan keinginannya agar pembatik lokal belajar dengan pembatik asal Solo, ia berharap agar para pengrajin asal Bukittinggi bisa mengikuti arahan dari Solo.
"Karena kami mulai dari nol, pertukaran (pengrajin batik) nanti pasti kami lakukan karena kami ada anggaran di tahun 2022 untuk membawa tokoh-tokohnya, simpul-simpulnya kemudian diajarkan ke Bukittinggi, kemudian dievaluasi pak wali kota," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi atas kunjungan kerja tersebut.
"Terima kasih Solo dipercaya dijadikan role model untuk kerajinan batik. Beliau (Wali Kota Bukittinggi) ingin mempelajari proses batik di Solo. Tadi juga sudah kami datangkan pengusaha dan seniman batik di Solo untuk transfer of knowledge. Kami bisa sharing pengetahuan, nantinya di Bukittinggi juga akan ada kampung batik," katanya.
Baca juga: Perajin batik Kudus rasakan manfaat ikuti pameran di luar negeri
Baca juga: HRB ajak masyarakat lebih mengenal batik beserta filosofinya
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB