Wonosobo (ANTARA) - Korem 072/Pamungkas menggelar latihan penanggulangan bencana alam dengan peserta anggota Kodim 0707/Wonosobo sebagai upaya kesiapan TNI membantu pemerintah daerah.

Kasrem 072/Pamungkas Kolonel Inf. Heri Dwi Subagyo saat membuka latihan penanggulangan bencana alam di Wonosobo, Senin mengatakan kondisi geografi wilayah Jawa Tengah memiliki potensi bencana alam yang sangat beragam.

Potensi bencana tersebut baik berupa gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi maupun bencana banjir dan tanah longsor, yang menuntut TNI untuk selalu siap melaksanakan operasi penanggulangan bencana alam.

Oleh karena itu, katanya latihan penanggulangan bencana alam dinilai sangat penting guna memelihara dan meningkatkan kemampuan satuan dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan penanggulangan bencana alam yang mungkin terjadi.


Ia menyampaikan tujuan dari latihan adalah untuk memantapkan kerja sama antara TNI, Polri dan Pemda Wonosobo serta komponen bangsa terkait lainnya, sehingga siapa berbuat apa menjadi lebih jelas, mekanisme kegiatan berjalan sesuai SOP/protap yang dihasilkan.

"Sehingga saat terjadi bencana siapa berbuat apa langsung bisa dikerjakan dan permasalahan bencana segera teratasi," katanya.

Ia meminta penyelenggara latihan melaksanakan seluruh tahapan latihan dengan sungguh-sungguh mulai tahap perencanaan hingga pengakhiran, catat hal-hal yang menonjol sebagai bahan evaluasi dan perhatikan faktor keamanan baik personel maupun materiil dalam situasi pandemi COVID-19, pedomani protokol kesehatan.

"Kepada para peserta ikuti dengan seksama sehingga ilmu yang didapat bisa diaplikasikan saat terjadi bencana," katanya.

Dandim 0707/Wonosobo Letkol Inf Rahmat menyampaikan terima kasih kepada Korem 072/Pamungkas yang telah menunjuk Kodim sebagai tempat latihan.

"Hal ini menjadi keberuntungan tersendiri di mana kami diberikan materi sehingga bisa belajar dengan benar bagaimana caranya mengatasi bencana alam dengan baik sehingga korban bisa diminimalkan," katanya.

Pelatihan penanggulangan bencana ini berlangsung selama lima hari, terdiri atas teori dua hari dan praktik 3 hari di Desa Jebleng Plampitan, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo.