Piagam yang disusun oleh Komisi Kesehatan UEFA itu diunjukkan untuk mendidik pemain, pelatih, wasit, dokter, dan masyarakat mengenai bahaya gegar otak dalam sepak bola.
Sebagai bagian dari piagam itu, klub-klub dan sejumlah tim nasional didesak memberikan sesi pendidikan kepada pemain, pelatih, dan staf tentang prosedur gegar otak.
"Gegar otak tidak diragukan lagi merupakan cedera serius yang perlu dikelola dan dirawat dengan baik," kata Tim Meyer, ketua Komite Medis UEFA.
"Meskipun sejumlah penelitian riset melaporkan insiden yang rendah dalam sepak bola, semua orang harus tahu bagaimana bereaksi dan apa yang mesti dilakukan jika terjadi gegar otak di lapangan."
“Dengan menandatangani piagam ini, klub-klub dan tim-tim nasional menunjukkan dukungannya untuk kampanye gegar otak UEFA dan mengambil langkah besar dalam membantu melindungi pemain mereka."
UEFA meluncurkan kampanye kesadaran gegar otak pada Oktober 2019 dan setelah itu anggota Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) menyetujui uji coba untuk pengganti gegar otak sampai akhir Juli 2022.