Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima keluhan para petani di Desa Bansari, Temanggung, Jawa Tengah yang enggan menanam bawang putih karena harganya turun, yang dipicu oleh masuknya impor bawang putih pada saat panen.
Setelah mendengar keluhan petani, Presiden Jokowi langsung menelepon Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
"Pak Menteri, ini saya dengan para petani di Temanggung. Keluhan mereka semuanya sama, pada saat panen bawang putih itu impornya justru masuk, keluhannya selalu itu," kata Presiden kepada Mendag melalui sambungan telepon dari Temanggung, Jawa Tengah, Selasa, sebagaimana keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden.
Mendag Lutfi langsung merespons keluhan tersebut dan akan mengirimkan tim dari Kemendag untuk mengecek ke lapangan.
"Saya akan kirim tim untuk mengecek, Bapak," kata Mendag.
Keluhan itu diterima Presiden saat sedang berdialog dengan para petani usai melakukan penanaman bawang merah di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Dialog Presiden dengan para petani dilakukan di sebuah saung dengan suasana santai dan penuh keakraban.
Terkait produksi bawang merah, Presiden Jokowi di Temanggung juga menyatakan telah meminta Kementerian Pertanian untuk menyiapkan penjamin pembelian atau penyalur (off taker) produksi bawang merah, agar petani mendapat kepastian harga dan permintaan.
“Kita harapkan nanti produktivitasnya bisa meningkat, dan juga yang paling penting disiapkan juga off taker yang membeli dari bawang merah yang telah kita tanam tadi, sehingga kepastian harga, kepastian yang membeli itu ada,” kata Presiden Jokowi usai menanam bawang merah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Presiden menginginkan para petani bawang merah selalu diberi pendampingan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Ia juga berpesan agar harga bawang merah tidak dipermainkan oleh para tengkulak yang bisa membuat petani merugi.
Turut mendampingi Presiden dalam dialog dengan para petani yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq.