Honda tanggapi wacana insentif PPnBM dipermanenkan
Kamis, 16 Desember 2021 11:01 WIB
Peluncuran New Honda CR-V Black Edition di Jakarta pada Rabu (15/12/2021). ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira
Jakarta (ANTARA) - PT Honda Prospect Motor (HPM) menanggapi wacana Kementerian Perindustrian RI yang ingin memperpanjang bahkan mempermanenkan kebijakan insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) mobil baru pada tahun 2022.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy menilai, kebijakan dan insentif ini penting untuk pertumbuhan industri otomotif nasional.
"PPnBM itu terbukti sangat baik untuk pertumbuhan ekonomi, dan saya yakin pemerintah punya kebijakan yang tepat untuk mempertahankan tren positif ini. Sekarang sedang di evaluasi, kami dengar, jadi kami sedang menunggu hasilnya seperti apa," kata Billy di Jakarta, ditulis pada Kamis.
Baru-baru ini, Kemenperin mengusulkan insentif pajak mobil baru ini agar dapat dipermanenkan, namun, mengajukan syarat utama yang harus dipenuhi untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah, yakni memiliki kandungan lokal atau local purchase minimal 80 persen.
Sebelumnya, berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian No. 1737 Tahun 2021 tentang kendaraan bermotor dengan PPnBM Ditanggung Pemerintah (DTP), disebutkan bahwa ada 36 mobil yang bisa menikmati insentif tersebut dengan local purchase minimal 60 persen.
Saat ditanya soal syarat tersebut, Billy mengatakan pihaknya siap dan berkomitmen untuk terus menaikkan kandungan lokal ke dalam kendaraannya secara berkala.
"Ada pembicaraan PPnBM diperpanjang permanen dengan syarat local purchase 80 persen. Kami selalu berkomitmen menaikkan terus local purchase itu secara berkala. Jadi untuk sekarang berapa, saya belum bisa jelaskan," ujar Billy.
Lebih lanjut, Billy menilai penyematan komponen lokal sangat baik karena mampu mendorong ekosistem otomotif nasional ikut bertumbuh.
"Kami selalu memberikan penambahan, karena kami menilai penggunaan local purchase sangat efektif, dari sisi kualitas sangat bagus, competitiveness sangat baik, dan pertumbuhan ekonomi juga bagus karena kita memakai banyak pemasok dari Indonesia. Kami siap banget (melakukan penambahan komponen lokal)," papar Billy.
Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy menilai, kebijakan dan insentif ini penting untuk pertumbuhan industri otomotif nasional.
"PPnBM itu terbukti sangat baik untuk pertumbuhan ekonomi, dan saya yakin pemerintah punya kebijakan yang tepat untuk mempertahankan tren positif ini. Sekarang sedang di evaluasi, kami dengar, jadi kami sedang menunggu hasilnya seperti apa," kata Billy di Jakarta, ditulis pada Kamis.
Baru-baru ini, Kemenperin mengusulkan insentif pajak mobil baru ini agar dapat dipermanenkan, namun, mengajukan syarat utama yang harus dipenuhi untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah, yakni memiliki kandungan lokal atau local purchase minimal 80 persen.
Sebelumnya, berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian No. 1737 Tahun 2021 tentang kendaraan bermotor dengan PPnBM Ditanggung Pemerintah (DTP), disebutkan bahwa ada 36 mobil yang bisa menikmati insentif tersebut dengan local purchase minimal 60 persen.
Saat ditanya soal syarat tersebut, Billy mengatakan pihaknya siap dan berkomitmen untuk terus menaikkan kandungan lokal ke dalam kendaraannya secara berkala.
"Ada pembicaraan PPnBM diperpanjang permanen dengan syarat local purchase 80 persen. Kami selalu berkomitmen menaikkan terus local purchase itu secara berkala. Jadi untuk sekarang berapa, saya belum bisa jelaskan," ujar Billy.
Lebih lanjut, Billy menilai penyematan komponen lokal sangat baik karena mampu mendorong ekosistem otomotif nasional ikut bertumbuh.
"Kami selalu memberikan penambahan, karena kami menilai penggunaan local purchase sangat efektif, dari sisi kualitas sangat bagus, competitiveness sangat baik, dan pertumbuhan ekonomi juga bagus karena kita memakai banyak pemasok dari Indonesia. Kami siap banget (melakukan penambahan komponen lokal)," papar Billy.
Pewarta : Arnidhya Nur Zhafira
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Indef: Insentif otomotif dan properti sebaiknya dialihkan ke sektor lain
08 February 2022 17:48 WIB, 2022
Dua kategori mobil yang masih dapat insentif PPnBM hingga 100 persen
08 February 2022 16:10 WIB, 2022
Ekonom tak yakin masyarakat beli mobil baru meski ada relaksasi PPnBM
25 February 2021 13:43 WIB, 2021