Jakarta (ANTARA) - Berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) di Tanah Air turut andil dalam memajukan prestasi olahraga, termasuk Universitas Diponogoro (Undip) yang berkomitmen melahirkan pegolf-pegolf potensial dengan melakukan pembinaan melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Golf.

Undip menjadi satu-satunya PTN yang memiliki UKM golf yang berdiri sejak 2020 dan diresmikan pada 11 April 2021. Hingga pertengahan Desember tahun ini, tercatat 68 mahasiswa aktif menjadi anggota UKM tersebut.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Undip Prof. Budi Setiyono, S.Sos., M.Pol.Admin., Ph.D., yang bertindak sebagai pembina UKM Golf, mengatakan terdapat dua tujuan utama terbentuknya UKM Golf di Undip.

Pertama, kata Budi, ia ingin membentuk mahasiswa yang memiliki kompetensi dan karakter yang terintegrasi dengan nilai-nilai di golf, mengingat golf sebagai hobi bisa memberi nilai tambah tersendiri dalam kriteria penilaian tingkat internasional.

"Dengan demikian, dalam konteks employability prospek para lulusan Undip nantinya bisa lebih meningkat," kata Budi dalam keterangan resminya, Senin.

Kedua, lanjut Budi, Undip diharapkan menjadi salah satu universitas yang menjadi pelopor dalam mempromosikan olahraga golf. Sebagai olahraga, belakangan golf memiliki tren yang positif sehingga saat merekrut mahasiswa baru banyak di antara mereka yang sudah meminati golf sejak awal.

"Kami berpikir, mereka perlu kami fasilitasi dan arahkan agar bisa berprestasi," ujar Budi menambahkan.

UKM Golf Undip mendapat dukungan dari Ikatan Alumni (Ika) Undip dan Diponegoro Golf Community (DGC) yang membentuk Yayasan Bina Golf Diponegoro. Sebagai bukti keseriusan dalam melakukan pembinaan, terselenggara turnamen golf bertajuk "Charity with Golf" yang diikuti 146 peserta di Padang Golf Pondok Indah, Jakarta, pada Sabtu (18/12).

Kegiatan ini tidak sekadar menjadi agenda tahunan/dies natalis, tetapi bertujuan melakukan penggalangan dana untuk pembinaan golf di Undip. Dari kegiatan ini, dana sebesar Rp100 juta terkumpul dan menjadi modal awal yang sangat berharga untuk membantu mengembangkan kegiatan UKM Golf Undip tersebut.

Dorongan untuk lebih serius dalam pelatihan dan pembinaan tak lepas dari keberhasilan empat mahasiswa Undip yang meraih trofi pada gelaran Intercollegiate Golf Series (IGS) I yang diadakan Ciputra Golfpreneur Foundation (CGF) dan Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) di Damai Indah Golf, PIK Course, 23-25 November 2021.

Mereka adalah Nadya Maharani (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 2021) yang sukses menyabet Best Nett Overall, Rykho B. Harahap (Fakultas Hukum 2020) meraih Best Nett I Flight, Akbar Hidayat (Fakultas Ekonomika dan Bisnis 2018) menjuarai Best Gross Flight B, dan Darendra Hartono (Fakultas Teknik 2020) memenangi Best Nett 1 Flight B.

Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Diponegoro Drs. H. Akhmad Muqowam mengatakan pembentukan Yayasan Bina Golf Diponegoro ikut terinspirasi oleh ajang IGS yang melibatkan alumni dan mahasiswa (student athlete) dari berbagai PTN, yang golnya adalah pengiriman atlet dalam Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.

”Saya kira kompetisi di dalam student athlete juga menjadi bagian penting dari Ika Undip dan DGC, oleh karena itu kami membentuk yayasan yang merupakan bentuk kerja sama Ika Undip, DGC, dan UKM Golf Undip," kata Akhmad Muqowam.

"Bantuan sebesar Rp100 juta ini diharapkan bisa membantu dalam rangka meningkatkan kualitas dan memotivasi student athlete dari Undip agar terus berprestasi,” dia menambahkan.

Ketua DGC Lukman Hidayat menambahkan bahwa pihaknya selaku perpanjangan tangan Ika Undip untuk kegiatan golf, DGC turut berkomitmen untuk ikut berbagi dalam mendorong prestasi para mahasiswa yang tergabung dalam UKM golf ini.

”Kehadiran pembina dan elemen pendukung lainnya tentu agar bisa memfasilitasi kegiatan akademik para mahasiswa ini sambil terus bisa berlatih dan berprestasi di lapangan, bukan dengan mengorbankan pendidikannya. Dengan demikian, kampus Undip bisa menjadi contoh," katanya.

Selain bantuan sebesar Rp100 juta, DGC juga berkomitmen untuk berperan langsung dalam menyiapkan turnamen, minimal sebanyak sepuluh kali dalam setahun.